KAPANLAGI.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat
memberikan catatan serius terhadap empat tayangan di tiga stasiun
televisi yakni Trans 7, Trans TV dan ANTV yang dinilai menyajikan
tayangan tidak mendidik dan tidak sejalan dengan semangat Ramadan.
"Tiga stasiun televisi tersebut menayangkan lawakan yang berisi
pelecehan, jauh dari nilai Ramadan, hingga lawakan konyol," kata Anggota
Komisi Infokom MUI Usman Yatim dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa
(23/7).Menurut Usman, program Ramadan yang mendapat catatan serius yaitu 'Yuk Kita Sahur' dan 'Karnaval Ramadhan' (Trans TV), Sahurnya OVJ (Trans 7), 'Sahurnya Pesbukers' (ANTV).
Jika pada Ramadan tahun lalu, hanya tiga televisi memperoleh apresiasi positif, namun pada tahun ini tiga televisi yang masih menuai kritikan serius yakni Trans 7, Trans TV dan ANTV.
Tim Pemantau MUI juga mencatat beberapa stasiun televisi yang mengalami perubahan signifikan yakni RCTI dan Indosiar. "Kini di dua stasiun TV itu (RCTI dan Indosiar) tidak ada lagi komedi sarkastik seperti tahun lalu," tambah Usman.
MUI juga mengapresiasi empat televisi yang menampilkan program berkualitas dan sarat nilai yakni Metro TV, TV One, TVRI dan Jak TV.
Selain itu MUI juga mengapresiasi beberapa program tayangan komedi yang dikelola positif yakni Kolak Candil (Global TV), Udah Sahur Belum (Kompas TV) dan Tuan Abu dan Bung Nawas (MNC TV).
"Kami meminta agar stasiun TV menayangkan humor-humor yang sehat," tambah dia.
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Iddy Muzayyad mengatakan KPI telah melayangkan enam surat teguran yakni Sahurnya Pesbukers (ANTV), Hafidz Indonesia (RCTI), Sahurnya OVJ (Trans 7), Yuk Kita Sahur (Trans TV), Karnaval Ramadhan (Trans TV) dan Mengetuk Pintu Hati (SCTV). (kpl/antara/dar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar