Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu mengimbau masyarakat, agar
memanfaatkan pengeras suara untuk tadarus Alquran setelah shalat tarawih
tidak berlebihan.
"Sangat bagus kalau masyarakat kita tadarusan
itu akan menyemarakkan bulan suci Ramadan. Tetapi kalau menggunakan
pengeras suara jangan keterusan sampai tengah malam. Karena sebagian
warga kita yang lainnya juga ingin istirahat," kata Ketua MUI Bengkulu,
Rusydi Syam di Bengkulu, Senin (22/7). Demikian tulis Antara.
Rusydi
menjelaskan, hal tersebut ditujukan supaya tidak mengganggu warga
lainnya yang sedang istirahat. Dia mengajak pengurus masjid dan
masyarakat yang memanfaatkan pengeras suara, agar menggunakan seperlunya
saja.
"Kita harus menghargai masyarakat lain. Yang kita
khawatirkan bukan kebaikan yang banyak ditimbulkan melainkan malah
dampak keburukannya,"
Menurut dia pemanfaatan pengeras suara masjid seharusnya dikontrol agar tidak menjadi gangguan di tengah masyarakat.
"Bukan
melarang memakai pengeras suara tetapi gunakanlah dengan volume yang
tidak berlebihan. Karena sesuatu yang berlebihan juga tidak baik dan di
agama kita juga dilarang tindakan-tindakan yang berlebihan," kata dia.
http://www.merdeka.com/peristiwa/mui-tadarus-pakai-pengeras-suara-jangan-sampai-tengah-malam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar