Selasa, 29 April 2014

Gak Usah bingung Ngurusi Rezeki

Gak usah bingung mikiri rezeki, gak usah bingung kalau ada masalah, serahkan semua urusan kepada Allah, dan ganti kita yang ngurusi Allah dengan cara bertakwa kepadaNya. PASTI ada jalan keluar. Percaya deh....

"… Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(QS: Ath-Thalaaq Ayat: 2 – 3)

Selasa, 22 April 2014

Bodohnya Aku jika Tidak Bersyukur

Bodoh jika aku selalu mengeluh, bodoh jika aku selalu menuntut. Jika apa yang terjadi seperti cerita dibawah ini.

kira kira ini yang aku alami setiap hari :
Malam selepas pulang kerja cantik selalu teriak ayah...., bunda...... sambil berlari larian. Setelah masuk rumah cantik bercerita tentang pengalamannya hari ini disekolah, dengan temannya atau pertengkaran dengan kakaknya. Tidak berapa lama kakaknya datang dari main terus langsung ngambil air minum dan duduk sambil mendesak orang tuanya, kita bercengkrama, makan, muter muter dan nonton tv bareng. Pagi sebelum subuh biasanya kakak sudah bangun, menyempatkan main game sebentar trus bersiap siap pergi sholat subuh denganku. Sambil bergandengan tangan kita bercerita tentang hal hal yang bermanfaat. Pulang subuh kadang aku sempatkan untuk menggendong dia walaupun kakak tidak minta gendong, sepertinya aku setengah tidak rela kakak cepat beranjak dewasa sementara kadang aku masih ingin menggendongnya. Sampai dirumah cantik dan kakak ambil buku pelajaran untuk dibaca, sementara aku juga ambil buku bacaan. Aku bergantian mengajari mereka, kakak saya suruh baca dulu dan cantik main tebak tebakan sama aku. Waktu terus berlalu sebelum berangkat kerja, cantik dan kakak muter muter dulu perumahan, mampir ke penjual makanan, cantik ngambil ketan dan kakaknya ngambil gorengan. Setelah sampai rumah aku dan istriku pamit, sambil berpesan jadi anak yang baik  ya....
Mereka tersenyum dan mereka membalas hati hati ya ayah.... Dalam hatiku, senyummu adalah semangat bagiku, senyummu adalah doa bagiku. Ya Allah betapa indah dan damai hatiku ini walaupun uang di dompet tinggal 1 lembar sambil nunggu gajian, cicilan rumah sebagian belum terbayar, bayar tagihan dan bayar utang sudah menunggu.

Apa yang aku alami diatas, tidak bisa diukur dengan uang, tidak cukup juga aku tebus dengan sholat dan ibadahku, tak ternilai harganya. Untungnya Allah hanya menyuruh kita untuk bersyukur. Jika kita mampu melihat sisi positif dari kehidupan kita maka tak henti hentinya kita akan bersyukur.

Senin, 21 April 2014

Mengapa Tidak Boleh Tidur Terlalu Malam?

 Ini nih yang harus dibaca bagi orang yang suka begadang. Hindari... Klo gak bisa kurangi.... klo gak bisa ya teruskan tapi resiko tanggung sendiri.


ilustrasi kanker hati
Diantara kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah, beliau tidak suka begadang. Jika tidak ada urusan penting –baik tentang dakwah ataupun jihad- maka beliau menyegerakan tidur setelah shalat Isya’ kemudian bangun di pertengahan malam atau sepertiga malam untuk shalat tahajjud atau qiyamullail.

Selain memudahkan tahajjud, ternyata kebiasaan tidak tidur terlalu malam juga memiliki banyak manfaat medis yang baru diketahui di zaman modern ini. Sebaliknya, orang yang tidur terlalu malam terancam bahaya kesehatan sebagai berikut:

1. Sistem Imun Melemah
Tidur terlalu malam ternyata berpengaruh rusaknya sel-sel darah putih. Akibatnya kekebalan tubuh menjadi melemah dan rentan terhadap serangan berbagai penyakit.

2. Diabetes
Tidur terlalu malam juga merusak hormon di tubuh. Akibatnya tubuh tidak toleran terhadap glukosa karena jumlah insulin menurun. Orang yang tidur terlalu malam menjadi lebih rentan terhadap penyakit Diabetes.

3. Sakit Kepala Hingga Kerusakan Otak
Tidur terlalu malam membuat tubuh tidak bisa beristirahat dengan baik. Meskipun waktu tidurnya sama, katakanlah lima jam, orang yang tidur sebelum tengah malam dan bangun sepertiga malam terakhir akan merasakan kondisi fisik yang lebih fit. Sebaliknya, tidur larut malam membuat istirahat tidak efektif. Ketika bangun kepala terasa berat, itulah tanda gegar otak kecil sedang menyerang. Jika dibiasakan, terus menerus dalam waktu berkepanjangan, kerusakan otak bisa mengancam.

4. Kanker Hati
Dintara penyakit berbahaya akibat tidur terlalu malam adalah kanker hati. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam situs resmi UGM Fakultas Kedokteran Bagian Radiologi. Bahwa penelitian para dokter di National Taiwan Hospital menemukan bahwa tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang merupakan penyebab utama kerusakan hati.

Subhanallah... demikianlah hikmah medis dari salah satu kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Aisyah radhiyallahu ‘anha menjelaskan kebiasaan beliau ini:

مَا نَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَلَا سَهِرَ بَعْدَهَا
Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah tidur sebelum waktu isya' dan tidak pernah begadang setelahnya. (HR. Ahmad; shahih)

Ibnu Qayyim Al Jauziyah menjelaskan dalam Zadul Ma'ad: "Termasuk kebiasaan beliau adalah tidur di awal malam dan bangun di bagian akhirnya. Terkadang beliau begadang di awal malam untuk mengurusi berbagai kepentingan orang-orang miskin."

Semoga kita dimudahkan untuk meneladani beliau, dan mendapatkan banyak manfaat dan hikmah berkat meneladani beliau. [IK/bersamadakwah]

Yuk Sholat Dhuha

 Ternyata Sholat Dhuha itu bisa membuka pintu Rizki, yuk kita kerjakan yuk... Seperti di foto meski masih dengan pakaian kerja tetap menyempatkan sholat dhuha.

Shalat Dhuha (ilustrasi © ROL)

Shalat Dhuha diyakini sebagai salah satu amal yang mengundang dan memperlancar rezeki. Tidak sedikit Muslim yang telah merasakan keajaiban Shalat Dhuha. Salah satunya, sebut saja Ahmadi.

Ahmadi menceritakan kepada bersamadakwah pengalamannya merasakan keajaiban shalat Dhuha saat ia berniat membiasakan salah satu sunnah Nabi tersebut.

“Di hari pertama aku mulai berkomitmen membiasakan shalat Dhuha, siangnya ada teman yang mentraktirku,” kenangnya. Peristiwa itu terjadi beberapa tahun yang lalu.

“Di hari kedua melaksanakan shalat Dhuha, tiba-tiba aku mendapatkan reward. Jumlahnya tidak banyak sih, sekitar 2,5 persen dari gaji. Tapi ini tidak biasanya,” lanjutnya.

“Di hari ketiga aku melaksanakan shalat Dhuha, Allah menyelamatkanku dari sebuah kecelakaan. Ini memang tidak berupa uang, tetapi kalau diuangkan nilainya sangat mahal. Saat aku pulang kerja, sebuah motor dengan kecepatan tinggi menghampiriku dari belakang. Sudah menubruk motorku. Anehnya, aku tidak apa-apa. Motorku tidak sampai jatuh. Malah orang yang menabrakku tadi yang jatuh,” ia berhenti sesaat, seperti berusaha mengingat-ingat peristiwa itu.

“Aku kemudian berhenti, menepi. Sempat khawatir kalau ia luka parah dan aku disalahkan serta dimintai ganti rugi. Orang-orang menolongnya. Alhamdulillah, tidak parah. Kebetulan beberapa orang yang menolongnya ternyata mengenalku. ‘Nggak apa-apa Mas, lanjut saja’ kata mereka. Aku pun lega”

Keajaiban pada hari-hari pertama Ahmadi membiasakan shalat Dhuha membuatnya semakin yakin bahwa Shalat Dhuha memiliki keistimewaan tersendiri dalam hubungannya dengan rezeki. Ia pun menyadari bahwa yang namanya rezeki tidak selalu berupa uang dan materi. Bisa juga kesehatan, keselamatan, dan seterusnya.

Subhanallah… Sungguh benar firman Allah dan sabda Rasul-Nya:

يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سَرِيَّةً فَغَنِمُوا وَأَسْرَعُوا الرَّجْعَةَ فَتَحَدَّثَ النَّاسُ بِقُرْبِ مَغْزَاهُمْ وَكَثْرَةِ غَنِيمَتِهِمْ وَسُرْعَةِ رَجْعَتِهِمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى أَقْرَبَ مِنْهُ مَغْزًى وَأَكْثَرَ غَنِيمَةً وَأَوْشَكَ رَجْعَةً مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لِسُبْحَةِ الضُّحَى فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزًى وَأَكْثَرُ غَنِيمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengirimkan sepasukan tentara, lalu mereka berhasil memperoleh harta rampasan perang yang banyak dan bergegas pulang. Kesuksesan perang, harta rampasan yang banyak dan pasukan kembali dengan selamat menjadi buah bibir di masyarakat. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang lebih banyak memperoleh harta rampasan, bahkan keberhasilannya lebih cepat dibandingkan pasukan tentara itu? Hendaklah seseorang berwudhu lalu pergi ke masjid untuk mengerjakan shalat Dhuha. Maka orang itulah yang lebih cepat memenangkan peperangan, lebih banyak meraih harta rampasan dan lebih segera meraih kesuksesan.” (HR. Ahmad; hasan shahih)

http://www.bersamadakwah.com/2014/04/kisah-keajaiban-beruntun-shalat-dhuha.html

Jadilah Pedagang

Muhammad sebelum menjadi Nabi/Rosul memilih berdagang sebagai profesinya. Kata kuncinya disini bahwa seorang pemuda harus bekerja karena hal itu bisa membentuk kepribadian dan kekuatan mentalnya, meskipun pada dasarnya bekerja bukan untuk mencari rizki karena rizki sudah ditanggung oleh Allah. Pelajaran yang lain adalah ternyata berdagang atau menjadi pengusaha adalah profesi yang bisa mengukur kredibilitas dan integritas kepribadian. Karena ternyata komponen utama dari sebuah kesuksesan adalah Amanah, Jujur dan Bertanggung jawab. Dan itu telah dibuktikan oleh Nabi kita Muhammad SAW.

Minggu, 20 April 2014

Belajar Dari Alam Kematian

Ada sebuah status dari Mas Winarno Sakti (tinggal di Tenggarong Kaltim tetapi besar di Jombang), penasaran banget karena gak ngeh artinya juga keliatannya dalam banget. Berikut Kutipannya :

Kau perintah aku menjadi pemimpin di alam kegelapan
Kau suruh aku belajar dari alam kematian
Dari gelap kau pancarkan cahaya
Dari kematian Kau tunjukkan Kehidupan


Ternyata setelah memberanikan diri untuk bertanya tentang arti yang mudah dicerna dari tulisan diatas ternyata betul kataku, artinya dalam banget dan yang bikin miris itu bercerita tentang Alam Kematian. Dan sebenarnya betul juga bahwa kita harus membiasakan diri dengan alam kematian karenaitulah yang paling dekat dengan kita. Cekidot:

Alam dunia dan se isinya itu gelap. Manusia Insan Kamil diperintahkan untuk menjadi kholifah di dunia yang gelap ini. Kegelapan itu adalah kematian, dari alam kematian ini manusia disuruh belajar banyak hal untuk menjadi pemimpin karena mahluk lain (jin, setan, malaikat tdk mampu melaksanakam). Didalam kegelapam diri kita Tuhan memberi cahaya yaitu ruh supaya kta mendapat penerangan. Dan Ruh tersebut membuat kita ( yang sebenarnya mayat) menjadi tampak hidup untuk mengetahui bahwa ada yang hidup dlm diri kita. 

Semoga bisa menjadi renungan bagi kita.

Jumat, 18 April 2014

BERSYUKURLAH

“Bila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini. Maka leburkan “belenggu egomu”. Satu kata untukmu, “Bersyukurlah”. Karena itulah rahasia kehidupan sesungguhnya. Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan menuju ketenangan”. 

Berikut kisah yang diambil dari www.rumahyatim.com

 Seorang pria mendatangi seorang orang bijak yang diseganinya, “orang bijak, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati saja.”
Sang orang bijak tersenyum, “Oh, kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa sembuh.”
“Tidak orang bijak, tidak. Saya sudah tidak ingin hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,” tolak pria itu.
“Baiklah kalau memang itu keinginanmu. Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan tenang.”
Pria itu bingung. Pikirnya setiap orang bijak yang ia pernah datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan justru menawarkan racun.
Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang diberikan orang bijak tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di restoran mahal dan memesan makanan favoritnya yang sudah lama tidak pernah ia lakukan. Untuk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dengan riang bersama keluarga yang diajaknya. Sebelum tidur pun, ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku mencintaimu.”
Besok paginya dia bangun tidur, membuka jendela kamar dan melihat pemandangan di luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk jalan pagi.
Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, dan satunya untuk istrinya.
Istrinya yang merasa aneh, kemudian terheran-heran dan bertanya, “Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku ada salah ya. Maafkan aku ya sayang?”
Kemudian dirinya mengunjungi ke kantornya, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun sampai bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Ia menjadi lebih toleran, apresiatif terhadap pendapat yang berbeda. Ia seperti mulai menikmatinya.
Pulang sampai rumah jam 5 sore, ternyata istrinya telah menungguinya. Sang istri menciumnya, “Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” Demikian halnya dengan anak-anaknya yang berani bermanjaan kembali padanya.
Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan racun yang terlanjur sudah ia minum?
Bergegas ia mendatangi sang orang bijak, dan bertanya cemas mengenai racun yang telah sebelumnya ia minum kemarin. Sang orang bijak dengan enteng mengatakan, “Buang saja botol itu. Isinya hanyalah air biasa kok. Dan saya bersyukur bahwa ternyata kau sudah sembuh.”

Hari ini, Masih Jokowi, Jalan Lengang dan Masjid yang Sepi

Hari ini ada apa ya?

Surat kabar masih tetap lakon Jokowi, banyak yang mbahas pertemuan Jokowi dengan para Dubes termasuk Amerika. Pak Amien Rais bilang bahwa intinya tidaklah elok bertemu dengan Dubes bagi Calon Presiden dan mantan Presiden karena kedudukan mereka masih jauh dibawah Capres dan mantan Presiden. Mungkin dari sudut pandang politik dan pemerintahan apa yang disampaikan adalah sesuatu yang benar. Tapi bagaimana jika kita melihat dari sudut yang berbeda, misal dari sudut individu yang hanya ingin bersilaturahmi atau karena kita diundang tuan rumah dimana kita gak tahu ternyata tuan rumah juga ngundang tamu yang lain yang strata politiknya dibawah Capres atau mantan Presiden? Bukankah pertemuannya itu malam hari selepas jam kerja. Entahlah mana yang betul, namanya juga si Jokowi '"manusia dalam sorotan", like dan dislike pasti pasti terjadi.

Sekaran mbahas hal lain yang lebih ringan, Hari ini berangkat ngantar istri lengang banget mulai dari keluar rumah, benowo, romo kalisari sampai perak dan sekarang istirahat ditunjungan "set set wet wet wet" kata orang jawa lancar tanpa halangan. Menurut penerawangan yang lagi mumet, macet dan padet pasti daerah wisata Batu, WBL Lamongan, Bromo dan Waterpark atau taman bermain yang lain. Memang makmur Indonesia ini, setiap libur panjang pasti tempat wisata keluarga yang tiket masuknya gak murah itu selalu full, atau masih ada sisa dari pembagian amplop para caleg? kalau iya betapa mulia para caleg itu yang telah dengan ikhlas membagi kesenangan kepada para pemilihnya. Entahlah

Secara Personal ada sesuatu yang hebat tadi pagi, Untuk pertama kalinya aku bisa dan mampu Sholat Subuh Berjamaah di mushollah perumahan. Wih, kesurupan neng endi iku? padahal seumur umur tinggal diperumahan baru 2 kali jamaah disitu, 3 tahun lalu sholat Maghrib itupun ngantar anak yang nangis minta ke Mushollah dan tadi pagi. Hebat.... semoga berlanjut untuk pagi pagi selanjutnya. Yang buat saya ngenez... sholat Subuh dimushollah adalah jamaahnya yang buanyak... sampai sampai jumlah makmum bisa dihitung dengan jari tangan 5 pria 2 wanita itu dah termasuk aku dan anakku. Pada kemana semua ya.... padahal di perumahan ada lebih dari 200 KK dan 90% adalah muslim. Atau karena mereka tidak mau dibilang pamer atau sombong jadi sholatnya di rumah masing masing biar gak ketahuan orang? Atau karena mereka pada kecapekan habis liburan di hari sebelumnya? Entahlah.

Rabu, 16 April 2014

Feodalisme di Negara kita : Kita Yang Menciptakan Fir'un itu Sendiri

Dari artikel dibawah ini, bisa menjelaskan suatu logika yang selama ini menjadi kabur di negara kita tercinta Indonesia. Betapa manusia yang sejatinya abdi atau bekerja untuk kita bisa menjadi Fir'un atau raja bagi kita. Siapa yang bodoh? Rakyat atau pemimpinnya? atau ini warisan mental dari jaman Sriwijaya, Mojopahit dan Mataram? Simak artikel dibawah ini.

Ini adalah David Cameron, Perdana Menteri Inggris. Dia sedang naik trem sambil baca koran. Yang sedang duduk itu adalah penumpang biasa.
Ada yang aneh gak? aneh karena PM Inggris David Cameron naik trem? aneh karena Cameron tidak dapat tempat duduk? aneh karena Cameron tidak dikawal?
Gak aneh lah.. rakyat Inggris menganggap Cameron itu tidak lain adalah "pegawai" mereka, dan Cameron sendiri sadar kalau dia "pegawai" untuk rakyatnya.
Tapi kalo Cameron disini? waaahhh.... hehehehe
Hanya bangsa kita aja yang menciptakan "Firaun" kita sendiri, kita "dewakan" orang-orang yang sebenarnya "pegawai" kita, yang makan karena gaji dari uang-uang kita. Jadi jangan marah kalo "mereka" benar-benar Nge-Firaun dalam tugas sebagai abdi negara, karena "mereka" adalah "Firaun" ciptaan kita

Jangankan presiden... sik capres ae mondar mandir nggae helikopter, iku capres.. onok maneh cuma level bupati nang kuthone dewe, numpak mobil ae durung melbu nek ajudan durung mbukak lawang, dalam suatu kesempatan aku ndelok bupati arep tanda tangan MOU , sing nggowo bulpene bupati iku yo ajudan .. weleh weleh ...
Sumber poto: http://www.dailymail.co.uk/news/article-1095046/Keep-Left-Tube-traveller-David-Cameron-revealed---secret-Guardian-reader.html

Main Tebak Tebakan DenganMu

Mulai kemarin  kudatangi satu per satu, aku pakai skala prioritas. Yang pertama bilang kenapa gak minggu kemaren aja, ada yang aku datangi tadi pagi bilang kenapa gak kemaren. Yang barusan mengisyaratkan "hai kamu salah orang", yang lebih barusan bilang lagi "aku lebih butuh dari kamu". Dan beberapa menit yang lalu dan sampai sekarang masih menunggu jawaban, inikah orang yang ditunjuk menjadi jalanku? jalan rejekiku hari ini?

Ya Gusti, aku akan menikmati terus tebak tebakan denganMu, seperti saat aku kuat kuatan berdoa denganMu. Ya Gusti inilah hidupku, aku rela bermain main asalkan dengan restumu. Akan terus kutebak, akan terus kucari karena berkahmu dambaanku.

Jangan Menyerah.

BACAAN UNTUK MELAWAN SIHIR

bERIKUT KISAH ROSUL KETIKA TERKENA SIHIR.
Melawan Sihir dengan Muawwidzatain
Imam As-Suyuthi dalam kitabnya Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul menceitakan bahwa suatu ketika rasulullah saw pernah sakit agak parah, maka datanglah dua malaikat kepadanya hendak mendiaknosa penyakit apa gerangan yang menimpa Rasulullah saw ini. Satu malaikat duduk di dekat kakinya dan yang satu duduk disebelah kepalanya.
Malaikat yang berada dekat di kaki Rasul berkata kepada malaikat yang berada disebelah kepala Rasulullah “apa yang engkau lihat?” temannya lalu menjawab “ia (Rasulullah) terkena gendam” lalu bertanyalah ia “apa gendam itu?” “gendam itu sihir” jawabnya. Lantas “siapakah yang membuat sihir kepadanya (rasulallah)?”. Malaikat yang berad di kaki itu menjawab “Labid bin al-A’sham al-Yahudi, sihirnya berupa gulungan yang disimpan di sumur keluarga fulan di bawah batu besar. Suruhlah seseorang datang kesana untuk mengambil gulungan di bawah sumur itu lalu bakarlah!”
Pada pagi harinya Rasulullah saw mengutus Ammar bin Yasir dan kawan-kawannya untuk pergi ke sumur itu. Sesampainya di sana mereka kaget melihat air sumur yang berwarna merah seperti pacar. Setelah berusaha keras mencari di dalam sumur, akhirnya ditemukanlah gulungan yang dimaksud. Lalu dibakarlah gulungan itu sesuai petunjuk malaikat, maka terihatlah sebuah tali dengan sebelas simpulnya yang tidak bisa dibuka dengan tenaga. Maka Rasulullah saw menerima wahyu kedua surat Mu’awwidzatain yaitu qul a’uzu birabbil falaq dan qul a’uzu birabbin nas. Anehnya setiap Rasulullah saw membaca dua surat itu, maka terbukalah satu simpul tali itu dan demikian seterusnya hingga sebelas kali. Kisah ini diriwayatkan juga oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab Dalailun Nubuwwah.
Demikianlah fadhilah dua surat terakhir dari Al-Qur’an. Hal ini juga menunjukkan kemukjizatan al-qur’an yang apabila dibaca dan diniati dengan benar akan melahirkan keistimewaannya. Bukankah alqur’an adalah ‘al-muta’abbad bitilawatihi’ sesuatu yang bila dibaca merupakan ibadah. Demikian pula yang dianjurkan oleh sebagian ulama untuk terus membaca qul a’uzu birabbil falaq dan qul a’uzu birabbin nas dalam berbagai kesempatan terutama dalam menghadapi waktu jolorante menghadapi malam yang gelap dan siang yang terang. 

Selasa, 15 April 2014

Kapan Blusukan Lagi?

Jokowi sudah gak asyik lagi, di tipi guyonannya hambar, gak polos dan lugu lagi. Mukanya buram terlihat raut muka yang lusuh, keliatan kalau banyak yang harus dipikirkan. sejak pemilu legislatif kemunculannya di tipi semakin sering dan keliatannya sejak jadi capres Jokowi mengurangi porsi senyum.

Jokowi sekarang lebih sering ketemu orang-orang besar, politisi dan kemaren sama Dubes Amerika. Ngapain sih.... ngumpul aja sama rakyat, urusan partai dan koalisi serahkan saja sama orang kepercayaan, ayo blusukan lagi, sidak lagi. Jangan lupa yang milih Presiden itu rakyat.

Minggu, 13 April 2014

Tahu Manfaat Apa Yang Kita Baca

Kadang kita bingung menghadapi situasi tertentu apa yang seharusnya kita baca, kadang kita juga bertanya apa yang biasa kita baca itu punya manfaat apa bagi kita. Berikut mungkin beberapa Bacaan Surat dan manfaatnya.

10 SURAT AL-QUR'AN YANG DAPAT MENGHALANGI DARI UJIAN BESAR ALLAH SWT
1. Surah Al-Fatihah dapat memadamkan kemurkaan Allah SWT,
2. Surah Yasin dapat menghilangkan rasa dahaga atau kehausan pada hari Kiamat,
3. Surah Dukhan dapat membantukita ketika
menghadapi ujian AllahSWT pada hari kiamat,
4. Surah Al-Waqiah dapat melindungi kita dari kesusahan atau fakir,
5. Surah Al-Mulk dapat meringankan azab di alam kubur,
6. Surah Al-Kauthar dapat merelaikan segala perbalahan,
7. Surah Al-Kafirun dapat menghalangi kita menjadi kafir ketika menghadapi kematian,
8. Surah Al-Ikhlas dapat melindungi kita menjadi golongan munafiq,
9. Surah Al-Falq dapat menghapuskan perasaan
hasad dengki,
10. Surah An-Nas dapat melindungi kita dari penyakit was-was.

Jumat, 11 April 2014

2 WABAH PENYAKIT HATI YANG MELANDA UMAT ISLAM SAAT INI

Berkaca pada apa yang terjadi di negara kita saat ini, dimana betapa nilai, harga diri, martabat dan kesuksesan seseorang hanya dilihat dari materi dan jabatan yang dimiliki. Agama hanyalah alat, kopyah, sarung dan yang lain lain hanyalah simbolis untuk mencapai tujuan. Mereka rela mengeluarkan banyak uang bahkan berhutang diluar kemampuan, kemudian tersenyum difoto, ditempel dipinggir jalan untuk satu tujuan yaitu meningkatkan martabat, jabatan, orang sukses atau apalah sebutannya. Mereka sedang sakit, lebih umumnya masyarakat kita sedang sakit, parah banget. Apakah ini yang disebut demokrasi terbaik? inikah america"s style? Mungkin inilah artikel yang bisa menjelaskan.

2 WABAH PENYAKIT HATI YANG MELANDA UMAT ISLAM SAAT INI
DARI Tsauban Ra. berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka.”
Maka salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena kami sedikit pada hari itu?”
Nabi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahn’. Seorang sahabat bertanya: “Apakah ‘wahan’ itu, hai Rasulullah?”
Rasulullah menjawab: “Cinta dunia dan takut mati,” (HR. Abu Daud).
Benar apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tersebut. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Umat Islam walaupun dalam jumlahnya banyak, yaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia), tetapi sering menjadi tuduhan negatif dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain.
Mereka ditindas, diinjak-injak, dibantai dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeda agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Islam. Ketika itu tidak ada persatuan berdasarkan Iman dan Islam namun bisa jadi semua karena sarat kepentingan, dan egoisme yang secara tidak sadar kita pun mengalaminya dalam sebagian sisi kehidupan.
Sebenarnya, sebab kekalahan kaum Muslimin adalah dari dalam diri kaum Muslimin itu sendiri, yaitu adanya penyakit “wahn” yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar dua, yaitu “cinta dunia” dan “takut mati”.
Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. “Cinta dunia” bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala “Takut mati” bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat, mengacuhkan urusan Agama dalam kehidupan untuk saling memperbaiki dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Waktu yang ada hanya memikirkan pribadi, tidak turut memikirkan agama Allah, dan tidak peduli dengan saudara-saudara kita, keluarga yang jauh dari Agama.
Takut mati diantaranya bisa dikatakan takut menderita didunia yang akhirnya meninggalkan urusan memperbaiki Agama. Lebih takut kepada seseorang dan mengabaikan perintah Allah. Dst
Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala, menurunkan pertolongan (nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
Shalawat dan salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad , atas segenap keluarga dan sahabat beliau.
Aamiin Ya Rabbal'alamiin

Kamis, 10 April 2014

Amplop dari Caleg dan Rejeki Pedagang

Ini adalah sekedar cerita ringan dari Mas Edy Prianto untuk FB Suara Gresik. Cerita ini adalah gambaran tentang Pileg dinegara kita yang ketika memasuki masa tenang tetapi umeg atau riuh dikalangan bawah dimana mereka berebut menangkap amplop dari Caleg yang beterbangan. Monggo disimak.

 Bebek Goreng dan Pileg 2014
Sepintas pengambilan judul tersebut sama sekali tidak ada keterkaitan, akan tetapi dalam kenyataannya sangat berhubungan.
Bebek Goreng Cak No yang biasa mangkal di seputaran wilayah Kedanyang berbatasan dengan Sekarkurung Gresik, hari itu tidak menyangka dagangannya begitu laris manis sampai tidak tersisa hanya dalam waktu 2 jam. Pembeli berjubel dan rata2 menyodorkan uang 50 ribu rupiah untuk pembayarannya.
Tepat pukul 5 sore seperti biasa dia sudah menggelar dagangannya dengan mempersiapkan tenda dan beberapa pipa2 penyangga. Dia tidak menyadari bahwa sudah banyak warga yang menunggu. Cak No, begitu dia biasanya disebut akhirnya tidak sempat memasang tenda warga sudah tidak sabar untuk segera dilayani.
Hari itu tanggal 9 April 2014 yang juga bersamaan dengan Pemilihan Legislatif 2014. Wajah2 suka cita dan sangat berharap untuk segera mendapat pelayanan mengerubungi Cak No. Diantara pembeli ternyata banyak yang bertetangga atau minimal 1 wilayah perumahan jadi saling mengenal.
"Oleh piro Mbak Tutik ...? Alhamdulillah aku oleh 3 sak keluargaku 5 oleh kabeh. Onok sing ngekei selawe, seket karo satus dadi per uwong oleh satus pitu limo lumayan kenek digawe tambahan blonjo karo yo wis suwe kepingin tuku bebek lagek keturutan saiki hehehe ...." Coleteh seorang wanita kurus yang setelah oborolan diketahui bernama Ani.
Akhirnya Cak No mengetahui bahwa ramainya pembeli hari itu karena banyak warga yang terima duit dari PESTA RAKYAT Pemilihan Legislatif 2014.
"Kulo menawi ngertos lek rame kados ngeten, kulo tambahi dodolane khan nggih saged ngraosaken arto saking dum-duman" kata Cak No setengah menyesal hanya bisa menyediakan jualan dengan porsi seperti biasanya ketika ditanya mengenai cepat habisnya Nasi Bebek kesukaan penulis.

Rabu, 09 April 2014

Puisi yang Menyadarkanku

Inilah Puisi dari Alm. W.S. Rendra yang tak pernah bosan aku membacanya, yang mengingatkan kita atas kesejatian diri kita.

Renungan Indah - W.S. Rendra

Seringkali aku berkata,
ketika semua orang memuji milikku

Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-NYA
Bahwa rumahku hanyalah titipan-NYA
Bahwa hartaku hanyalah titipan-NYA
Bahwa putraku hanyalah titipan-NYA

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-NYA itu ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku

Seolah keadilan dan kasih-NYA harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
Dan menolak keputusan-NYA yang tak sesuai keinginanku

Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja".

(Puisi terakhir Rendra yang dituliskannya di atas ranjang RS)

Kamis, 03 April 2014

Si SuziYate W3084KQ, 4 Bulan 12.000KM

Tidak terasa sudah 12.000KM si SuziYate-ku. Sudah 5 kali servis resmi dan bau barang barunya sudah ilang. Pada dasarnya ekspektasiku sewaktu membeli si SuziYate tidaklah berlebihan hanya pingin motor yang tempat duduknya panjang dan lebar (maklum biasa diisi istri dan 3 anak) dan tingkat kenyamanan yang baik karena sehari minimal dipakai PP kerja 75 KM. Yang agak mengecewakan waktu itu adalah la kok masih karburator apalagi sekarang lagi gencar-gencarnya teknologi injeksi yang dibilang irit dan ramah lingkungan.
Nah faktanya…. jujur aja melebihi ekspektasi. Istri yang sebelumnya no reken jadi memuji deh.
Tempat duduk untuk 5 orang? Siip tidak ada masalah meski yang depan mungkin duduknya agak nggantung. Dibanding motor lama sekarang jalan jalan ke Surabaya atau Gresik jadi no Problemo, mantap. si krucil juga gak terlalu capek.
Tentang kenyamanan? Wiih mantap pool. Jarak 75 KM PP nyantai gak terasa capek atau pantat panas. Padahal kalau motor yang  dulu 10 KM sebelum tujuan sudah bolak balik angkat pantat, panas dan penat.
Nilai Plus lain untuk si SuziYate yang sebelumnya tidak terfikirka tapi ternyata sangat berguna antara lain : Tempat penyimpanan di bawah jok dan didepan mantap pool, belanja berapapun banyaknya gak masalah tinggal taruh bawah jok. Ban Dunlop juga luar biasa sampai saat ini ditulis belum sekalipun bocor depan dan belakang. Apalagi ya… emmm seneng aja jadi pusat perhatian karena jarang yang tahu dan jarang yang punya.
Untuk service tidak ada masalah, banyak beres bertebaran di Surabaya. Sempat mencoba beberapa tempat tapi keliatannya yang mantap ada di Suzuki Bubutan, setelannya ok, mekaniknya komunikatif dan habis service disitu pemakaian BBM irit seperti semula yaitu +- 38 KM/Liter.
Kedepan kalau ada sedikit simpanan pinginnya ganti footstep belakang dengan yang ada karetnya atau yang lebih panjang, kasihan istri dan anak sering rebutan footstep. Trus ganti gantungan barang dengan yang ada penguncinya untuk naruh backpacker didepan. Yang pingin lagi adalah nutup beberapa sticker yang ada di body si SuziYate, Jujur aja strippingnya menurutku kurang bagus.

Jadi Kesimpulannya adalah Nyesel Beli si SuziYate, kenapa gak dari dulu dulu aja belinya la wong enak tenan.

Enak Jamanku To?

Ada salah satu kampanye dari satu partai yang dulu sebagai penguasa orde baru. Mereka bilang jaman paling enak dari semua presiden adalah jaman ketika partai mereka berkuasa (atau lebih tepatnya golongan, karena saat itu mereka tidak mau disebut partai).

Yang menjadikan saya bingung adalah bukankah pada waktu itu partai atau golongan adalah "hanya" sebuah alat atau dijadikan alat untuk berkuasa, tugas mereka hanya bilang setuju..... Jadi yang hebat Sang Jendral Besarnya bukan partai/golongannya, dan lagi ini yang amat penting ketika reformasi berlangsung mereka juga bilang dan berubah sebagai "partai" yang reformis dan terlepas dari masa lalu yang masih berupa "golongan" yang dianggap bertanggung jawab atas terpuruknya negeri waktu itu. La kok sekarang mereka mengklaim masa "Enak Jamanku To?" sebagai masa keemasan mereka.

Jika mereka merasa jaman itu adalah jaman keemasan mereka, berarti partai lain yang berwarna Hijau dan Merah juga bisa mengklaim juga. Kenapa? Karena dijaman itu tidak ada oposisi, semua mendukung sang Jendral Besar dan punya andil juga di masa "Enak Jamanku To?".

Dan jika memang "Enak Jamanku To?" itu enak maka hampir seluruh partai yang ada sekarang punya kontribusi juga. Karena Wiranto, Prabowo, Surya Paloh, atau yang dipartai lain juga lulusan jaman "Enak Jamanku To?"

Mboh lah? bingung jungkir walik mikiri partai.... seng penting joged eh nyoblos.

Selasa, 01 April 2014

Setelah Baca Ini, Jangan Lagi Menidurkan Anak dengan Lagu Nina Bobo


Ternyata cerita di balik lagu Nina Bobo itu serem! – Lagu nina bobo yang sering dinyanyiin sama orang tua kita ternyata menyimpan cerita tragis yang menyeramkan. Setelah baca tulisan ini, saya gak pernah lagi nyanyikan lagu ini untuk menidurkan anak, sebagai gantinya lagu Oplosan, yuk Keep Smile atau pokoke Joged. Dijamin anak langsung jingkrak-jingkrak kecapekan langsung tidur. mantap....

Menurut informasi begini ceritanya:


index

Beberapa tahun setelah kedatnagn Cornelis de Houtmen di Banten, Belanda sudah memadati pulau Jawa. Salah seorang anak Belanda yang hidup di Jawa adalah Nina. Gadis kecil yang bernama lengkap Nina Van Mijk. Nina berasal dari keluarga komposer musik klasik sederhana yang menetap di Nusantara untuk memulai hidup baru karena terlalu banyak saingan musisi di Belanda.

Semua kehidupan Nina gak ada yang aneh, hingga suatu malam petir menyambar-nyambar langit tak berhenti hingga memekakkan telinga. Nina yang tidur seorang diri di kamar ketakutan melihat kilatan petir dari jendela.

Kemudian, Nina menjerit kencang sekali diikuti oleh suara vas bunga yang jatuh dan pecah berantakan. Orang tua dan segenap isi rumah berlari menuju kamar Nina, namun pintu terkunci dari dalam. Sehingga ayahnya terpaksa mendobrak.

Satu pemandangan mengerikan disaksikan oleh keluarga itu, terlihat diranjang tidur Nina melipat tubuhnya kebelakang persis dalam posisi kayang merayap mundur sambil menjerit – jerit dan sesekali mengumpat – ngumpat dengan bahasa Belanda. Rambutnya yang lurus pirang menjadi kusut tak keruan, kelopak matanya menghitam pekat. Itu bukan Nina, itu adalah jiwa jahat yang bersemayam ditubuh Nina. Nina kerasukan.
Selama seminggu setelah kejadian itu, Nina dipasung dalam kamar. Keadaan tubuhnya memburuk, tubuhnya kurus, wajahnya pucat. Ibunya menangis sepanjang malam saat mendengar anaknya menjerit-jerit tengah malam. Sementara ayahnya tak tahu harus berbuat apa.

Akhirnya Ayahnya pulang ke Belanda dan pembantunya pun kabur entah ke mana karena takut. Di rumah itu hanya tinggal ibunya dan Nina yang tak terurus.

Kembali lagi pada satu malam badai, namun aneh, kala itu terdengar Nina tidak lagi menjerit – jerit. Kamarnya begitu hening. Perasaan ibu Nina bercampur aduk antara bahagia dengan takut. Bahagia bila ternyata anaknya sudah sembuh, tetapi takut bila ternyata anaknya sudah meninggal.

Ibu Nina mengintip dari sela – sela pintu kamar Nina, dan ternyata Nina sedang duduk tenang diatas ranjangnya. Tak berkata apa – apa tapi sejurus kemudian dia menangis sesengukan. Ibu Nina langsung masuk kedalam kamarnya dan memeluk Nina erat – erat dan melepas tali tambang yang melilit tangannya.
“Ibu, aku takut…” ujar Nina sambil menangis.

Ibunya mencoba menenangkan Nina dan mengajaknya makan karena melihat kondisi tubuh anaknya yang tak karuan. Namun Nina menolak untuk makan. Nina justru ingin tidur karena tubuhnya sangat lemah.
“Aku ngantuk, rasanya aku akan tertidur sangat pulas. Maukah ibu nyanyikan sebuah lagu pengantar tidur untukku?”

Akhinya Ibunya menyanyikan lagu ‘Nina Bobo’ yang sering kalian dengar saat ini. Setelah sebait lagu itu Nina terlelap damai dengan kepala dipangkuan ibunya, wajah anggunnya telah kembali. Ibu Nina menghela nafas lega, anaknya telah tertidur pulas.

Tapi…
Nina tidak bergerak sedikit pun, nafasnya tidak terdengar, denyut nadinya menghilang, aliran darahnya berhenti. Nina telah tertidur benar – benar lelap untuk selamanya dengan sebuah lagu ciptaan ibunya sebagai pengantar kepergian dirinya setelah berjuang melawan penderitaan.

Begitulah cerita di balik lagu Nina Bobo. Tragis benget, ya Gan…

Source : http://pribadimanfaat.blogspot.com/2014/03/ternyata-cerita-di-balik-lagu-nina-bobo.html

Memang Betul, Hutang Membuat Kita Menderita

Saran saya, mulai sekarang sebisa mungkin jauhi hutang, meskipun amat sulit di jaman seperti sekarang ini dimana mana kredit... dit...dit. Minimal tanamkan kepada anak kita jangan berhutang!!! kalau kita sudah terlanjur ya mau gimana lagi.
Seperti kutipan Nasehat Lukman Al-Hakim Kepada Anaknya.

“Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir.”

“Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu, dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya.”

“Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu.”

“Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya.”

“Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan.”

“Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung utang.”

“Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:

1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.”