Ada salah satu kampanye dari satu partai yang dulu sebagai penguasa orde baru. Mereka bilang jaman paling enak dari semua presiden adalah jaman ketika partai mereka berkuasa (atau lebih tepatnya golongan, karena saat itu mereka tidak mau disebut partai).
Yang menjadikan saya bingung adalah bukankah pada waktu itu partai atau golongan adalah "hanya" sebuah alat atau dijadikan alat untuk berkuasa, tugas mereka hanya bilang setuju..... Jadi yang hebat Sang Jendral Besarnya bukan partai/golongannya, dan lagi ini yang amat penting ketika reformasi berlangsung mereka juga bilang dan berubah sebagai "partai" yang reformis dan terlepas dari masa lalu yang masih berupa "golongan" yang dianggap bertanggung jawab atas terpuruknya negeri waktu itu. La kok sekarang mereka mengklaim masa "Enak Jamanku To?" sebagai masa keemasan mereka.
Jika mereka merasa jaman itu adalah jaman keemasan mereka, berarti partai lain yang berwarna Hijau dan Merah juga bisa mengklaim juga. Kenapa? Karena dijaman itu tidak ada oposisi, semua mendukung sang Jendral Besar dan punya andil juga di masa "Enak Jamanku To?".
Dan jika memang "Enak Jamanku To?" itu enak maka hampir seluruh partai yang ada sekarang punya kontribusi juga. Karena Wiranto, Prabowo, Surya Paloh, atau yang dipartai lain juga lulusan jaman "Enak Jamanku To?"
Mboh lah? bingung jungkir walik mikiri partai.... seng penting joged eh nyoblos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar