Kamis, 31 Oktober 2013

MEREKA TERBUNUH UNTUK UANG


Oleh: Marjolein van Pagee*)


TUAN Frans Goenee adalah pahlawan saya dalam  acara pembukaan pameran saya di International Design Cafe, Eindhoven semalam.  Sebagai mantan marinir yang bertugas di Indonesia selama perang (laiknya kakek saya), malam tadi Goenee telah membagi sebuah kisah  menyentuh tentang pengalaman perangnya selama di Indonesia.

Ketika saya memberi sambutan mengenai proyek saya yang berjudul kembang kuning –Yellow Flower, saya mendapuk Goenee untuk menyampaikan sepatah dua patah kata tentang apa yang ada dalam benaknya mengenai “kembang kuning” ( kembang kuning adalah nama pemakaman orang-orang Belanda di Surabaya)

Goenee bersedia. Ia lantas berdiri di depan dan mengawali pidatonya dengan menceritakan kisah 12 tahun lalu saat ia mengunjungi makam 5 pemuda Belanda yang gugur secara bersamaan pada 15 Januari 1949. Peristiwa menyedihkan itu terjadi  usai aksi polisionil kedua.

Front Surabaya Barat, 14 Januari 1949. Frans Goenee yang bertugas sebagai sopir truk berkenalan dengan seorang petugas sopir truk lain yang ternyata sama-sama bernama Frans. Karena kesamaan nama depan ini mereka langsung cepat akrab dan bahkan  sempat membuat lelucon tentang itu. Tak dinyana, sehari kemudian truk yang dikemudikan Frans ( yang lain ) menginjak ranjau, 5 prajurit yang ia bawa tewas seketika. Hanya Frans yang selamat dengan tanpa luka sedikitpun.


Beberapa hari kemudian, kejadian yang hampir sama dialami oleh Frans Goenee. Ceritanya, suatu waktu di jalanan yang penuh lubang, Goenee melihat dua marinir muda di sebelah kirinya tengah membawa persenjataan berat. Ia lantas menoleh, tersenyum dan mempersilahkan mereka untuk lewat terlebih dahulu. 

" Beberapa saat kemudian…" Goenee terdiam beberapa detik. " Ah sebenarnya tak seharusnya aku melakukan itu…Ya usai aku menyilahkan mereka untuk berjalan terlebih dahulu, dengan mata kepalaku sendiri, aku melihat mereka menginjak ranjau dan tewas seketika dalam kondisi mengerikan”

Usai menuturkan bagian ini, saya lihat Goenee pun mulai  terdiam lagi.  Di depan para pengunjung pembukaan pameran, saya melihat air mata mulai membasahi wajahnya. Namun  secara pelan ia melanjutkan kata-katanya: 

“Kalian harus tahu, kami diberitahu bahwa kepergian kami ke Indonesia adalah untuk "restoring peace and order", untuk melindungi para penduduk lokal. Tapi tahukah kalian apa yang kami lihat di sana? Apa yang kami temui? Tahukah tuan tuan sekalian untuk apa sebenarnya pemuda-pemuda kita terbunuh di Indonesia? Untuk uang! Ya, pemerintah Belanda mengirim kami berperang hanya untuk uang! Bukan untuk menyelamatkan nyawa orang orang tak bersalah, tapi untuk menyelamatkan pabrik gula, tambang minyak, dan untuk semua itu mereka semua tewas! ”

Dan pecahlah tangis Goenee malam itu...

Tengorokan saya dan  (bisa jadi) orang orang yang menghadiri pameran itu serasa tercekat. Semua mematung, beberapa mata terlihat berkaca-kaca…

Goenee lantas melanjutkan ceritanya tentang marinir yang juga bernama Frans tersebut. Dia mencarinya ketika ia pulang kembali ke Belanda. Hingga suatu hari mereka bisa bertemu setelah bertahun tahun tak bersua. Saat pertemuan itulah, Frans mengatakan pada Goenee “Ya Tuhan, Frans...Kau tahu apa yang mengejutkanku ? Hari ini adalah tanggal 15 Januari, hari ketika aku melindas ranjau dan 5 pemuda itu tewas di  jalanan berlubang Surabaya” 

Tanpa ada yang memerintah, usai  Goenee bercerita, orang orang yang menghadiri pameran foto saya, semua menghampiri Goenee yang masih terisak: memberi genggaman hangat pada tangannya dan ikut berduka dengan apa yang pernah dialami oleh veteran tua tersebut. 

Eindhoven, 18 Oktober 2013


(ed:hendijo).fotoilustrasi:lucasmillerlahumanities

*) Marjolein van Pagee adalah perempuan Belanda yang menekuni  Perang Kemerdekaan di Indonesia sebagai subjek penelitiannya
 

Rabu, 30 Oktober 2013

KEMULIAAN WANITA MUSLIMAH YANG SEDANG HAMIL

1. Apabila seorang perempuan mengandung dalam rahimnya, maka beristighfarlahpara malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

2. Apabila seorang perempuan mulai sakit hendak bersalin atau melahirkan, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang berjihad di jalan Allah SWT.

3. Apabila seorang perempuan melahirkan anak, hilanglah dosa²nya seperti keadaan ia baru dilahirkan.

4. Apabila telah lahir anaknya lalu disusuinya, maka bagi ibu itu setiap setegukan dari pada susunya diberi 1 kebajikan.

5. Apabila semalaman si ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

6. Rakaat shalat wanita yang sedang hamil adalah lebih baik dari pada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.

7. Wanita yang memberi minum air susu (ASI) kepada anaknya dari dirinya sendiri akan mendapat 1 pahala pada tiap² tetes susu yang diberikannya.

8. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anaknya yang sakit akan diampunkan oleh Allah SWT seluruh dosanya dan bila ia menghibur hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadah.

9. Wanita yang hamil akan dapat pahala terus berpuasa pada siang hari.

10. Wanita yang hamil akan dapat pahala terus beribadah pada malam hari.

11. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun shalat dan puasa, serta setiap kesakitan pada 1 uratnya Allah SWT mengkurniakan 1 pahala haji.

12. Sekiranya wanita mati di masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dianggap sebagai mati syahid.

13. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo (2,5 tahun), maka malaikat² dilangit akan kabarkan berita bahwa syurga wajib baginya.

14. Jika wanita memberi susu dirinya pada anaknya yang menangis, Allah SWT akan memberi pahala 1 tahun shalat dan berpuasa.

Selasa, 29 Oktober 2013

Blak-blakan Erwin Arnada tentang FPI

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Pemimpin Redaksi Majalah Playboy Indonesia, Erwin Arnada, blak-blakan mengenai pengalamannya dengan organisasi massa Front Pembela Islam (FPI). Melalui akun twitter @erwinarnada, ia curhat mengenai fakta dalam proses persidangannya.

Dalam kicauannnya, Erwin membeberkan adanya deal dengan FPI untuk tidak melakukan banding ke tingkat pengadilan tinggi, namun kemudian FPI melanggar perjanjian tersebut.

Menurut Erwin, FPI juga kerap berlaku jauh dari apa yang selama ini dicitrakan sebagai pembela umat muslim.

Berikut kutipan dalam lini masa @erwinarnada yang ditulis pada Minggu 12 Februari 2012 :

@erwinarnada: Nih ya, buat yg ngeyel belain ormas pengacau itu. Gw ceritain gimana mrk sangat 'ekonomis' , artinya koar- koar Allahu Akbar demi uang.

@erwinarnada: Bermula saat saya menang sidang di PN jakarta selatan. April 2007. Tau mrk kalah, lima panglima ormas coba baik-baikin sy. Nyusul ke bali.

@erwinarnada: 3 anggota ormas bikin deal, gak akan naik banding ke pengadilan tinggi.2 syaratnya : minta diundang ke bali dan dibayarin naik haji. so funny

@erwinarnada: Akhirnya sy coba ikutin. Tp cuma kasi 2 org ongkos naik haji. Trus 3 orang boleh diundang ke bali,krn kantor playboy pindah ke bali

@erwinarnada:Asisten sy @13Rudi yg nemenin 3 anggota ormas saat di Bali.diajak ke bacio dan double six. Minum JD,tanpa malu malu. Mulai jelas munafiknya

@erwinarnada: Minta duit akomodasi 3 hari di bali. Sy kasi. Di Huu Bar mrk minta disediain cw bule ke kami. Di sini saya teriak"kita bukan pimp ,tai!

@erwinarnada: Sy bilang jg bule yg ke bali bkn pelacur.jgn asal !.asisten sy @13Rudi akhirnya sy minta ajak mrk hangout ke tmpat mrk pilih.dibayarin semua

@erwinarnada: Sampe hari ini sy gak tau tuh mrk dibawa ke mana sama asisten sy.yg jelas mereka puas. Dan nyanjung2 sy sebagai panglima playboy pemberani.

@erwinarnada: 3 bulan kemudian, sy dikasitau kalo pelapor sy, ajukan banding ke pengadilan tinggi. f*** ! Sy diboongin. Udah foya foya mrk

@erwinarnada: sy protes, mrk bilang "naik banding itu keputusan pusat,kami korwil jakarta selatan" WTF. Sy curiga duit buat naik haji dipake buat hal lain

@erwinarnada: Akhirnya sy kalah di kasasi, dijeblosin ke LP Cipinang 8,5 bulan. Sampe akhirnya sy berjuang ajukan PK ke mahkamah agung. Dan dikabulkan

@erwinarnada: Salah 1 panglima ormas ngunjungi sy di cipinang. Minta maaf,ngaku sudah gak aktif di ormas. Dia keluar krn inget anak istrinya.dia nyesel

@erwinarnada: Jadi kalo sampe sekarang @13Rudi selalu ngecam ormas tsb, ya wajar. Dia saksi kemunafikan org yg ngaku plg bermoral dan nentang playboy


Ketika Tempo berusaha menghubungi Erwin perihal kicauannya tersebut, Erwin tidak mau berkomentar lebih jauh. "Saya lagi shooting, soal ormas saya sudah gak mau bahas lagi. Sudah cukup saya ungkap di Twitter," tulisnya dalam pesan pendek kepada Tempo, Selasa 14 Februari 2012.

Pada tahun 2006 Ketua FPI, Habib Rizieq, mengadukan sembilan orang yang terlibat dalam produksi Playboy Indonesia plus 26 perusahaan yang beriklan di majalah itu ke polisi.

Sembilan orang itu adalah Erwin Arnada (Pemimpin Redaksi), Okke Gania (Fotografer Editor), Bayu Aditya (Fotografer), Ponty Carolus (Direktur), Stephen Walangitang (Direktur), Reza Maulana (Direktur), Andara Early (model), Kartika Oktavianus Gunawan (model), Chia (model), Milinko Rasidic, dan Rosandi.

Rizieq menuding, mereka dan 26 perusahan pengiklan telah menyebarkan pornografi sehingga melanggar KUHP dan Undang-Undang Pers 1990.

http://www.tempo.co/read/news/2012/02/14/173384025/Blak-blakan-Erwin-Arnada-tentang-FPI

Rumah Hantu Darmo Surabaya


Rumah Hantu Darmo Surabaya
Rumah Hantu Darmo Surabaya

Surabaya adalah salah satu kota bersejarah di Indonesia memliki sejarah tak luput juga dari cerita2 rakyat setempat yang mengkeramatkan suatu lokasi yang mempunyai nilai mistik. Daripada hanya membahas bualan yang tidak ada artinya mari kita cek tempat-tempat yang angker di kota surabaya ini.
Menjadi peringkat nomor 1. Rumah ini sudah di tinggalkan penghuninya lebih dari 10 tahun. Kabarnya mereka dibunuh oleh jin, yang terikat dalam satu perjanjian pesugihan tak sedikit warga sekitar yang mengaku mengalami kejadian2 ganjil disana. Mulai dari suara tangis tengah malam, sampai penampakan yang menjelma jadi sesorang wanita cantik yang menggoda pengguna jalan.
Senada dengan rumah hantu pondok indah, rumah ini memiliki cerita; seluruh anggota keluarganya tewas dibantai perampok. Yah, rumah ini memiliki area yang luas. Namun kini (pastinya) sudah tak terawat lagi. Bahkan menurut cerita, keluarga yang diwariskan pun tak ada yang mau menempati rumah ini karena terlalu takut. Banyak kejadian mistis yang terjadi di tempat ini. Beberapa hantu memang jarang diceritakan menampakkan diri, hanya mereka yang mempunyai kekuatan “spesial” yang bisa melihat dan merasakan bagaimana atmosfer di dalamnya. Yang pasti, kesurupan disini bukan jadi hal aneh. Menurut beberapa sumber, Dia dan beberapa temannya berkunjung di rumah tersebut, dan salah satu temannya mampu “melihat” seseorang yang aneh. Saat baru saja sampai di tujuan, teman sumber yang sebut saja si B merengek minta pulang. Di dalam mobil pun, si B terus-terusan diam. Setelah turun, barulah si B angkat bicara, Dia bilang bahwa selama tiba dan di mobil, seorang dari rumah hantu tersebut mengikuti mereka. hiii…….
Rumah Hantu Darmo Surabaya
Rumah Hantu Darmo Surabaya
Sebuah urban legend paling tersohor di Surabaya, yakni Rumah Hantu Darmo atau lebih akrab disebut RHD. Berbagai versi kisah mistis mengiringi keberadaan rumah yang terletak di perumahan elite Darmo di kawasan Surabaya Barat tepatnya di Jalan Raya Puncak Permai. Rumah menyeramkan ini cocok untuk Anda yang doyan tahayul, supranatural, atau hal-hal gaib yang lainnya.
Menurut beberapa orang, ada banyak versi cerita asal muasal rumah tersebut. Menurut salah satu cerita penduduk yang ‘kesurupan’ hantu di rumah tersebut dan tak ingin disebutkan namanya mengatakan, rumah mewah itu merupakan hasil pesugihan sebuah keluarga. Keluarga tersebut mendapat banyak harta, emas, rumah, dan benda mewah lainnya serta memberikan tumbal dan sesajen sebagai balasannya. Namun karena keluarga tersebut hendak berlaku curang dengan sudah tidak memberikan tumbal dan sesajen lagi serta berniat untuk melarikan diri menggunakan jalur laut, maka para hantu pun langsung menenggelamkan kapal yang keluarga tersebut tumpangi sehingga seluruh keluarga meninggal. Rumah beserta harta yang dimiliki pun secara tidak langsung diambil kembali oleh para hantu. Alhasil, rumah tersebut hingga saat ini menjadi kediaman mereka sehinnga tak ada orang yang membeli rumah mewah tersebut.
Kini keberadaan RHD telah menjadi buah bibir paling terkenal bagi pecinta alam gaib di Surabaya sehingga tempat tersebut tak pernah sepi pengunjung. Cobalah uji nyali bagi Anda yang belum pernah mengunjungi dan rasakan langsung atmosfernya. Entah sekedar ingin tahu atau hanya ingin membuktikan langsung, namanya juga legenda. Di siang hari, pada hari tertentu rumah tersebut tak jarang berubah juga menjadi spot foto yang menarik bagi fotografer.
Rumah Hantu Darmo Surabaya
Rumah Hantu Darmo Surabaya
Jadi jika kamu ingin berlibur ke surabaya, jangan lewatkan kesempatan untuk melihat tempat ini, karna di jamin bisa membuat bulu kuduk mu berdiri. Untuk informasi lebih lanjut, klikDISINI. Siapkan waktu liburan mu sekarang juga dan rasakan hal berbeda yang di berikan oleh surabaya.
 

Selasa, 22 Oktober 2013

Dahlan Iskan Minta Evan Dimas Tetap Rendah Hati



Liputan6.com, Jakarta : Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang juga
pembina Sekolah Sepakbola Mitra Surabaya tempat Evan Dimas
menimba ilmu, meminta kapten Tim Nasional U-19 tersebut
untuk tetap rendah hati.
"Jangan sampai Evan Dimas kejiwaannya rusak karena khawatir
saat ini dia sedang berada di atas angin tapi dia lupa akibat
banyaknya pujian yang akhirnya lupa diri," kata Dahlan di
Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/10/2013).
"Maka dari itu, saya meminta kepada anak didik saya di SSB Mitra
Surabaya ini agar tetap rendah hati."
Dahlan mengaku khawatir Evan Dimas bisa hilang
kebintangannya. Namun, ia yakin pemain yang mencetak tiga
gol ke gawang Korea Selatan dalam laga terakhir kualifikasi Piala
Asia 2014 itu bisa menahan diri untuk tidak terlena sanjungan
dan anti kritikan, serta tetap rendah hati.
"Cukup banyak anak didik kami di SSB Mitra Surabaya berbakat
seperti Evan Dimas, maka dari itu kami terus menjaga mental
dan keahlian mereka mengasah ilmu tentang sepakbola dan tidak
menyerah," ucap Dahlan.
Tentang tawaran kepada Dimas sebagai bintang iklan, Dahlan
menyerahkan itu sepenuhnya kepada pemain. "Yang terpenting
tidak mengganggu jadwal latihannya dan jika sudah lebih
terkenal lagi tidak lupa dan tetap rendah hati," tuturnya.

Gus Mus Ingatkan Para Kiai Tak Terjebak Pilkada


Yogyakarta, NU Online
Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri menilai, di tengah merebaknya korupsi oleh para pejabat, peran kiai sebagai penjaga moralitas ditunggu sekaligus layak dipertanyakan secara kritis, apakah menjadi solusi atau justru bagian dari masalah bangsa.

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menyampaikan hal tersebut pada pembukaan sarasehan “Pesantren dan Krisis Akhlak Bangsa” yang diselenggarakan Komunitas Majma’ Buhust An-Nahdliyyah di Magelang, Jawa Tengah, Ahad, (19/10).

Saat ini, lanjutnya, sudah saatnya kalangan kiai dan pesantren memerankan peran pentingnya sebagai penjaga akhlak bangsa, dan tidak lagi terjebak dalam peran-peran instrumental, seperti turut menjadi tim sukses calon dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). Kepercayaan terhadap pesantren dalam hal ini menjadi taruhannya.

Menurut Gus Mus, situasi kebangsaan saat ini benar-benar telah krisis. Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan bukan saja melanda kalangan eksekutif dan legislatif namun juga Yudikatif. Penyelewengan penegak hukum merupakan pertanda masyarakat sedang menyongsong masa kehancuran. Berbagai kasus yang mencuat saat ini, bagi Gus Mus, juga mengindikasikan adanya upaya menghabisi orang-orang baik di negeri ini.

Dalam sarasehan tersebut dibahas berbagai persoalan kebangsaan, kepesantrenan, dan ke-NU-an. Forum ini dihadiri sekitar 40 kiai dari DI Yogyakarta dan Karesidenan Kedu, Jawa Tengah. Majma’ Buhust An-Nahdiyyah adalah forum diskusi yang didirikan KH Mustofa Bisri (Rembang) dan KH Mahfudz Ridwan (Salatiga), yang aktif mengkaji berbagai topik ke-NU-an, kepesantrenan, dan kebangsaan.

Turut hadir KH Abdul Ghofur Maimun dari Sarang, KH Yahya Cholil Tsaquf (Rembang), KH Mahfudz (Maron), dan KH Mu’adz Thohir (Pati). Hadir pula kiai dari Magelang, yaitu KH Said, KH Aziz, dan Dr Thonthowi. Sedangkan dari Yogyakarta, tampak KH Asyhari Abta, KH Mu’tashim Billah, Dr Waryono Abdul Ghofur, Dr Sahiron, dan Kiai Jadul Maula.

KH Muzammil (Bantul), KH Masduqi Mahfudz, KH Dr Tamyiz Mukharrom, KH Abdullah Hasan (Sleman), KH Munir (Kota Gede), Muhammad Mustafied (Mlangi), dan puluhan Kiai muda lainnya juga turut serta dalam kegiatan tersebut. (Dwi Khoirotun Nisa’/Mahbib)
Nu.or.id

ABU NAWAS : PESAN BAGI PARA HAKIM


Siapakah Abu Nawas?
Tokoh yang dinggap badut namun juga dianggap ulama besar ini— sufi, tokoh super lucu yang tiada bandingnya ini aslinya orang Persiayang dilahirkan pada tahun 750 M di Ahwaz meninggal pada tahun 819 M di Baghdad.

Setelah dewasa ia mengembara ke Bashra dan Kufa.Di sana ia belajarbahasa Arab dan bergaul rapat sekali dengan orang-orang badui padang pasir.Karena pergaulannya itu ia mahir bahasa Arab dan adat istiadat dan kegemaranorang Arab”, la juga pandai bersyair, berpantun dan menyanyi. la sempat pulang ke negerinya, namun pergi lagi ke Baghdad bersama ayahnya, keduanya menghambakan diri kepada Sultan Harun Al Rasyid Raja Baghdad.

Mari kita mulai kisah penggeli hati ini. Bapaknya Abu Nawas adalah PenghuluKerajaan Baghdad bernama Maulana. Pada suatu hari bapaknya Abu Nawas yang sudah tua itu sakit parah dan akhirnya meninggal dunia.Abu Nawas dipanggil ke istana. la diperintah Sultan (Raja) untuk mengubur jenazah bapaknya itu sebagaimana adat Syeikh Maulana. Apa yang dilakukan Abu Nawas hampir tiada bedanya dengan Kadi Maulana baik mengenai tata cara memandikan jenazah hingga mengkafani, menyalati dan mendo’akannya, maka Sultan bermaksud mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi atau penghulu menggantikan kedudukan bapaknya.

Namun… demi mendengar rencana sang Sultan.Tiba-tiba saja Abu Nawas yang cerdas itu tiba-tiba nampak berubah menjadi gila usai upacara pemakaman bapaknya. Abu Nawas mengambil batang sepotong batang pisang dan diperlakukannya seperti kuda, ia menunggang kuda dari batang pisang itu sambil berlari-lari dari kuburan bapaknya menuju rumahnya.Orang yang melihat menjadi terheran-heran dibuatnya.Pada hari yang lain ia mengajak anak-anak kecil dalam jumlah yang cukup banyak untuk pergi ke makam bapaknya. Dan di atas makam bapaknya itu ia mengajak anak-anak bermain rebana dan bersuka cita.

Kini semua orang semakin heran atas kelakuan Abu Nawas itu, merekamenganggap Abu Nawas sudah menjadi gila karena ditinggal mati oleh bapaknya.Pada suatu hari ada beberapa orang utusan dari Sultan Harun Al Rasyid datang menemui Abu Nawas.

“Hai Abu Nawas kau dipanggil Sultan untuk menghadap ke istana.” kata wazir utusan Sultan.

“Buat apa sultan memanggilku, aku tidak ada keperluan dengannya.”jawab AbuNawas dengan entengnya seperti tanpa beban.

“Hai Abu Nawas kau tidak boleh berkata seperti itu kepada rajamu.”

“Hai wazir, kau jangan banyak cakap. Cepat ambil ini kudaku ini dan mandikan di sungai supaya bersih dan segar.” kata Abu Nawas sambil menyodorkan sebatang pohon pisang yang dijadikan kuda-kudaan.Si wazir hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Abu Nawas.

“Abu Nawas kau mau apa tidak menghadap Sultan?” kata wazir

“Katakan kepada rajamu, aku sudah tahu maka aku tidak mau.” kata Abu Nawas.

“Apa maksudnya Abu Nawas?” tanya wazir dengan rasa penasaran.

“Sudah pergi sana, bilang saja begitu kepada rajamu.” sergah Abu Nawas sembari menyaruk debu dan dilempar ke arah si wazir dan teman-temannya.Si wazir segera menyingkir dari halaman rumah Abu Nawas. Mereka laporkan keadaan Abu Nawas yang seperti tak waras itu kepada Sultan Harun Al Rasyid.Dengan geram Sultan berkata,”Kalian bodoh semua, hanya menghadapkan Abu Nawas kemari saja tak becus! Ayo pergi sana ke rumah Abu Nawas bawa dia kemari dengan suka rela ataupun terpaksa.

”Si wazir segera mengajak beberapa prajurit istana. Dan dengan paksa Abu Nawas di hadirkan di hadapan raja.

Namun lagi-lagi di depan raja Abu Nawas berlagak pilon bahkan tingkahnya ugal-ugalan tak selayaknya berada di hadapan seorang raja.

“Abu Nawas bersikaplah sopan!” tegur Baginda.
“Ya Baginda, tahukah Anda….?”
“Apa Abu Nawas…?”
“Baginda… terasi itu asalnya dari udang !”
“Kurang ajar kau menghinaku Nawas !”
“Tidak Baginda! Siapa bilang udang berasal dari terasi?”

Baginda merasa dilecehkan, ia naik pitam dan segera memberi perintah kepadapara pengawalnya.
“Hajar dia ! Pukuli dia sebanyak dua puluh lima kali” Wah-wah! Abu Nawas yang kurus kering itu akhirnya lemas tak berdaya dipukuli tentara yang bertubuh kekar.Usai dipukuli Abu Nawas disuruh keluar istana. Ketika sampai di pintu gerbang kota, ia dicegat oleh penjaga.

“Hai Abu Nawas! Tempo hari ketika kau hendak masuk ke kota ini kita telah mengadakan perjanjian. Masak kau lupa pada janjimu itu? Jika engkau diberi hadiah oleh Baginda maka engkau berkata: Aku bagi dua; engkau satu bagian, aku satu bagian. Nah, sekarang mana bagianku itu?”

“Hai penjaga pintu gerbang, apakah kau benar-benar menginginkan hadiah Baginda yang diberikan kepada tadi?”
“lya, tentu itu kan sudah merupakan perjanjian kita?”

“Baik, aku berikan semuanya, bukan hanya satu bagian!”

“Wan ternyata kau baik hati Abu Nawas. Memang harusnya begitu, kau kan sudah sering menerima hadiah dari Baginda.”
Tanpa banyak cakap lagi Abu Nawas mengambil sebatang kayu yang agak besar lalu orang itu dipukulinya sebanyak dua puluh lima kali.Tentu saja orang itu menjerit-jerit kesakitan dan menganggap Abu Nawas telah menjadi gila.Setelah penunggu gerbang kota itu klenger Abu Nawas meninggalkannya begitu saja, ia terus melangkah pulang ke rumahnya.Sementara itu si penjaga pintu gerbang mengadukan nasibnya kepada Sultan Harun Al Rasyid.
“Ya, Tuanku Syah Alam, ampun beribu ampun. Hamba datang kemari mengadukan Abu Nawas yang teiah memukul hamba sebanyak dua puluh lima kali tanpa suatu kesalahan. Hamba mohom keadilan dari Tuanku Baginda.”

Baginda segera memerintahkan pengawal untuk memanggil Abu Nawas. Setelah Abu Nawas berada di hadapan Baginda ia ditanya.”Hai Abu Nawas! Benarkah kau telah memukuli penunggu pintu gerbang kota ini sebanyak dua puluh lima kali pukulan?”

Berkata Abu Nawas,”Ampun Tuanku, hamba melakukannya karena sudah sepatutnya dia menerima pukulan itu.”
“Apa maksudmu? Coba kau jelaskan sebab musababnya kau memukuli orang
itu?” tanya Baginda.

“Tuanku,”kata Abu Nawas.”Hamba dan penunggu pintu gerbang ini telah mengadakan perjanjian bahwa jika hamba diberi hadiah oleh Baginda maka hadiah tersebut akan dibagi dua. Satu bagian untuknya satu bagian untuk saya.Nah pagi tadi hamba menerima hadiah dua puluh lima kali pukulan, maka saya berikan pula hadiah dua puluh lima kali pukulan kepadanya.”

“Hai penunggu pintu gerbang, benarkah kau telah mengadakan perjanjian seperti itu dengan Abu Nawas?” tanya Baginda.

“Benar Tuanku,”jawab penunggu pintu gerbang.
“Tapi hamba tiada mengira jika Baginda memberikan hadiah pukulan.”
“Hahahahaha IDasar tukang peras, sekarang kena batunya kau!”sahut
Baginda.”Abu Nawas tiada bersalah, bahkan sekarang aku tahu bahwa penjaga pintu gerbang kota Baghdad adalah orang yang suka narget, suka memeras orang! Kalau kau tidak merubah kelakuan burukmu itu sungguh aku akan memecat dan menghukum kamu!”

“Ampun Tuanku,”sahut penjaga pintu gerbang dengan gemetar.Abu Nawas berkata,”Tuanku, hamba sudah lelah, sudah mau istirahat, tiba-tiba diwajibkan hadir di tempat ini, padahal hamba tiada bersalah. Hamba mohon ganti rugi. Sebab jatah waktu istirahat hamba sudah hilang karena panggilan Tuanku. Padahal besok hamba harus mencari nafkah untuk keluarga hamba.”

Sejenak Baginda melengak, terkejut atas protes Abu Nawas, namun tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, “Hahahaha…jangan kuatir Abu Nawas.”

Baginda kemudian memerintahkan bendahara kerajaan memberikan sekantong uang perak kepada Abu Nawas. Abu Nawas pun pulang dengan hati gembira.Tetapi sesampai di rumahnya Abu Nawas masih bersikap aneh dan bahkan semakin nyentrik seperti orang gila sungguhan.Pada suatu hari Raja Harun Al Rasyid mengadakan rapat dengan para menterinya.

“Apa pendapat kalian mengenai Abu Nawas yang hendak kuangkat sebagai kadi?”
Wazir atau perdana meneteri berkata,”Melihat keadaan Abu Nawas yang semakin parah otaknya maka sebaiknya Tuanku mengangkat orang lain saja menjadi kadi.”

Menteri-menteri yang lain juga mengutarakan pendapat yang sama.
“Tuanku, Abu Nawas telah menjadi gila karena itu dia tak layak menjadi kadi.”
“Baiklah, kita tunggu dulu sampai dua puluh satu hari, karena bapaknya baru saja mati. Jika tidak sembuh-sembuh juga bolehlah kita mencari kadi yang lain saja.”

Setelah lewat satu bulan Abu Nawas masih dianggap gila, maka Sultan Harun Al Rasyid mengangkat orang lain menjadi kadi atau penghulu kerajaan Baghdad.

Konon dalam seuatu pertemuan besar ada seseorang bernama Polan yang sejak lama berambisi menjadi Kadi, la mempengaruhi orang-orang di sekitar Baginda untuk menyetujui jika ia diangkat menjadi Kadi, maka tatkala ia mengajukan dirinya menjadi Kadi kepada Baginda maka dengan mudah Baginda menyetujuinya.Begitu mendengar Polan diangkat menjadi kadi maka Abu Nawas mengucapkan syukur kepada Tuhan.

“Alhamdulillah aku telah terlepas dari balak yang mengerikan.Tapi.,..sayang sekali kenapa harus Polan yang menjadi Kadi, kenapa tidak yang lain saja.”

Mengapa Abu Nawas bersikap seperti orang gila? Ceritanya begini:

Pada suatu hari ketika ayahnya sakit parah dan hendak meninggal dunia ia panggil Abu Nawas untuk menghadap. Abu Nawas pun datang mendapati bapaknya yang sudah lemah lunglai.Berkata bapaknya,”Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah
telinga kanan dan telinga kiriku.”Abu Nawas segera menuruti permintaan terakhir bapaknya. la cium telinga kanan bapaknya, ternyata berbau harum, sedangkan yang sebelah kiri berbau sangat busuk.
“Bagamaina anakku? Sudah kau cium?”
“Benar Bapak!”

“Ceritakankan dengan sejujurnya, baunya kedua telingaku int.”

“Aduh Pak, sungguh mengherankan, telinga Bapak yang sebelah kanan berbau harum sekali. Tapi… yang sebelah kiri kok baunya amat busuk?”

“Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begini?”

“Wahai bapakku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini.”

Berkata Syeikh Maulana “Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tak suaka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah resiko menjadi Kadi (Penghulu). Jia kelak kau suka menjadi Kadi maka kau akan mengalami hai yang sama, namun jika kau tidak suka menjadi Kadi maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai Kadi oleh Sultan Harun Al Rasyid. Tapi tak bisa tidak Sultan Harun Al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai Kadi.”
Nan, itulah sebabnya Abu Nawas pura-pura menjadi gila. Hanya untuk menghindarkan diri agar tidak diangkat menjadi kadi, seorang kadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara.

Walaupun Abu Nawas tidak menjadi Kadi namun dia sering diajak konsultasi oleh sang Raja untuk memutus suatu perkara.

Bahkan ia kerap kali dipaksa datang ke istana hanya sekedar untuk menjawab pertanyaan BagindaRaja yang aneh-aneh dan tidak masuk akal.

Jumat, 18 Oktober 2013

SANG NEGOSIATOR



Adalah Mush’ab bin Umair seorang pemuda tampan anak konglomerat yang sangat penasaran mendengar bahwa ada sebuah Islamic Home Schooling di Bukit Shofa tepatnya di rumah Arqom bin Abul Arqom yang dibina langsung oleh sang Al-Amin Muhammad SAW, Mush’ab segera bergegas ketempat tersebut ingin melihat dan mendengar secara langsung apa yang menjadi daya tarik Home Schooling tersebut, Mush’ab masuk dan menempati sudut ruangan perlahan dari hati dan lisan Muhammad SAW mengalir Ayat demi Ayat Al-Qur’an penuh dengan pesona menembus dada-dada para audien tak terkecuali Mush’ab. Hatinya sejuk bak tersiram embun seketika itu juga Mush’ab menyatakan keislamannya.


Dengan berislam Mush’ab semakin bijak dan cerdik, ditinggallah semua fasilitas kemewahan dari orang tuanya, dia rela memulai hidup baru dari nol, berpahit-pahit meninggalkan kemewahan sesaat, untuk mengemban tugas dari Rosulullah SAW sebagai Duta Besar ke Madinah, berdakwah mempersiapkan Madinah sebagai Kota Hijrah yang representatif.


Berbekal Ayat-Ayat Al-Qur’an yang telah terinstall dalam sanubarinya, Mush’ab semakin berwibawa dan disegani, dengan didampingi oleh sahabatnya As’ad bin Zurarah satu per satu kabilah-kabilah dan suku-suku didatangi untuk diajak sejenak mendengarkan keindahan Wahyu Al-Qur’an, hingga suatu ketika Mush’ab berdakwah di tengah orang-orang suku Abdul Asyhal, tiba-tiba sang Kepala Suku Usaid bin Hudhair dengan kemarahan yang membuncah mendatanginya sambil menghunus Tombak. “ Hai kamu pemuda bau kencur, berani-beraninya kamu hendak membodohi rakyat kecil kami, pergi ! tinggalkan tempat ini jika tidak ingin nyawa kamu melayang “.


Mendengar ancaman sang Kepala Suku, Mush’ab tak bergeming sedikitpun, dengan ketenangan, ketulusan hati dan senyum manisnya, Mush’ab kemudian bernegosiasi dengan sang Kepala Suku, kata-kata yang sejuk dan manispun keluar dari bibirnya “ Bagaimana kalau kita duduk sejenak mendengarkan terlebih dahulu apa yang hendak kami sampaikan ? Jika nanti Anda tertarik, silahkan Anda dapat menerimanya, namun jika nanti Anda tidak suka, kami akan menghentikan apa yang tidak Anda sukai, bagaimana ? “.


“ Ok, baiklah “, kata Usaid yang kemudian duduk sambil meletakkan tombaknya. Mush’ab mulai membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan menguraikan dakwah yang dibawa oleh Rosulullah SAW. Bacaan dan uraian Wahyu yang meluncur dari hati dan bibir Mush’ab mengalir ke telinga menembus dada dan menerangi hati Usaid. Belum usai Mush’ab membaca dan memberikan uraiannya, tiba-tiba bibir Usaid bergetar dan berkata “ Alangkah indahnya kata-kata itu, tidak satupun ada kesalahan, Hai Pemuda, apa yang harus aku lakukan jika aku mau masuk Agama Muhammad ? “,

“ Alhamdulillah, bersihkan pakaian dan badan Anda lalu ucapkanlah Asyhadu an laailaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan rosulullah “, jawab Mush’ab. Seketika itu juga Usaid melaksanakannya.


Dilain peristiwa seorang Preman kelas kakap yang sangat disegani dan ditakuti, ia tidak segan membunuh siapa saja yang ia anggap layak dibunuh, dialah Umar bin Khothob, tak ada seorangpun berani melawannya, disebutkan namanya saja orang sudah gemetaran apalagi berhadapan dengannya, namun ternyata ada seorang gadis yang mampu melumpuhkan kebengisan sang Preman ini, dia tidak lain adalah Fatimah adik kandungnya sendiri.


Suatu hari ketika Umar bin Khothob pulang kerumah, sebelum masuk rumah dia mendengar lantunan bait-bait indah yang keluar dari mulut adiknya, diintipnya dari balik pintu ternyata adiknya membaca lembaran-lembaran yang dia tidak pernah tahu dan melihatnya namun dia menduga pasti itu adalah ajaran dari Muhammad, gemuruh kemarahan Umar seketika bangkit dan mendobrak pintu rumahnya,

“ Hai perempuan kecil apa yang kau baca barusan, cepat serahkan kepadaku kalau tidak ingin kupatahkan tanganmu atau kusobek mulutmu “ bentak umar kepada adiknya Fatimah.

“ oh tidak, lebih baik nyawaku melayang daripada harus menyerahkan lembaran Kitab ini kepada orang kotor seperti kamu “, jawab Fatimah tanpa rasa takut sedikitpun.


Dicengkeramlah kedua bahu fatimah lalu diangkatlah tubuhnya oleh Umar, “ Dasar perempuan, berani sekali kau melawanku, serahkan lembaran-lembaran Kitab itu atau aku banting tubuhmu ? “, kebengisan umarpun terpancing.

“ Baiklah, tapi sebelum kuserahkan Lembaran Kitab ini, dengarkan dulu isinya, bagaimana ? “ nego Fatimah kepada kakaknya Umar “ , perlahan umarpun melepaskan cengkeramannnya, lalu mencoba duduk menuruti kemauan adiknya.


Mulailah Fatimah membuka lembaran Kitabnya, lalu membaca dengan penuh cinta dan ketulusan beberapa petikan Ayat dari Surat Thoha :


“ Thaha, Kami tidak Menurunkan al-Quran ini kepadamu agar engkau menjadi susah;

melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),

diturunkan oleh (Allah) yang Menciptakan bumi dan langit yang tinggi,

(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang Bersemayam di atas Arasy.

Milik-Nya-lah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah.”. ……….( Thoha : 1-6 )


Begitu mendengar ayat-ayat tersebut mengalir sejuk menembus dada dan hati Umar yang telah membatu seketika itu juga hatinya mencair jernih, tanpa terasa buliran air mata Umar menetes dan semangat untuk mendatangi sumber ajaran tersebut sudah tak terbendung lagi, ia bangkit menuju Islamic Home Schoolingnya Rosulullah,

sesampainya di depan pintu, dengan suaranya yang menggelegar dan gayanya yang khas sambil menngedor pintu, umar berteriak : “ Hai, buka pintunya cepat !, ini Umar datang mau ketemu Muhammad, cepat, cepat buka pintunya “. Serentak para Sahabat yang ada di dalam panic lalu bangkit menghunuskan pedangnya,

“ Ya Rosul Umar bin Khothob datang, bagaimana ini ? “, “ sarungkan pedang kalian, sambut Umar dengan ramah dan senyuman, karena dia akan menjadi Sahabat kalian dan mengokohkan barisan kita “.


Pintupun di buka, Umar langsung berlutut dihadapan Rosulullah SAW dan menjabat tangan Beliau “ Ya Muhammad, apa yang harus aku katakana kalau aku ingin jadi pengikutmu ?”. “ Alhamdulillah, Allahu Akbar, ucapkanlah ya Umar , Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rosulullah “, umarpun menirukannya dan bergemalah kumandang takbir Allahu Akbar berkali kali dari para sahabat yang hadir menyambut islamnya Umar, maka semakin kokohlah barisan dakwah Rosulullah SAW ketika itu.


Sahabat, seorang Preman hatinya bisa luluh karena mendengar Al-Qur’an, seorang konglomerat juga lunak dengan Al-Qur’an, demikian juga seorang budak dan orang-orang biasa pada umumnya semua tersentuh dan membenarkan Al-Qur’an yang dibacakan oleh Muhammad SAW dan para Sahabatnya. Dan yang tidak kalah penting bangsa JIN saja terpesona dengan Al-Qur’an,


“Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan Al-Qur’an lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan “. ( Q.S. Jinn : 1 )


Dahlan Iskan dan Jokowi di Akhir Cerita


"Orang Pintar, dukung Dahlah Iskan…”

Saya kaget membaca status ini di FB. Sejak kapan SBY terang-terangan mendukung Dahlan Iskan? Sejak kapan SBY menjadi Dahlanis?

Aku perhatikan lebih seksama lagi. Tidak percaya dengan pengelihatanku yang sekilas.

Oalaaah… ternyata itu bukan status SBY, tapi status Erick Antariksa (seorang teman FB). PP Facebook-nya mirip. Apalagi kalau dilihat sekilas. Duuh… Pak Erick bikin kaget saja. Penonton kecewa.

Tapi tenang saja para penonton. Masalah SBY menjadi Dahlanis itu hanya masalah waktu. Saat Demokrat resmi mengumumkan Capresnya. Maka SBY akan menjadi Dahlanis sejati. Keliling Indonesia mengampanyekan Dahlan Iskan. Habis-habisan. Sampai ngos-ngosan. Itu sudah janji beliau.

Dan tentu kita sudah tahu. 99% Dahlan Iskan pasti menang konvensi. Dari beberapa survey yang ada. Tidak ada satupun yang tidak menempatkan Dahlan Iskan pada posisi puncak. Tinggal menunggu pengumuman hasil survey lembaga indevenden oleh panitia konvensi. Nanti pada bulan Desember 2013 dan Pebruari 2014. Selanjutnya tinggal menunggu pengukuhan Dahlan Iskan sebagai Capres atau Cawapres Demokrat setelah Pileg selesai.

Kok Dahlan Iskan jadi Capres atau Cawapres? La iyalah. Itu tergantung hasil Pileg. Kalau Demokrat hanya mendapat 5% misalnya. Masak ngotot mengusung Capres? Cawapres saja sukur kayaknya.

Oleh sebab itu. Kalau ingin Pencapresan Dahlan Iskan mulus. Pendukung Dahlan Iskan hendaknya sama-sama berdoa. Agar Demokrat mendapat suara signifikan saat Pileg. Tidak termakan isu adu domba yang ditiupkan pihak tertentu. Adu domba antara Dahlan Iskan dan Demokrat.

Bahwa Dahlan Iskan hanya diperalat oleh Demokrat untuk meraup suara Pileg. Setelah itu Dahlan Iskan disingkirkan. Percayalah. Bakal Capres Demokrat itu sudah ditentukan pada Bulan Desember 2013 dan diperkuat lagi pada bulan Pebruari 2014.

Agenda selesai Pileg, hanya bersifat pengukuhan. Hanya seremonial Pencapresan Dahlan Iskan. Tergantung dari hasil Pileg.

Kalau Demokrat mau curang. Maka dia tidak akan merilis hasil survey sebelum Pileg. Tapi disimpan sampai selesai Pileg. Dan ternyata Demokrat tidak mau bermain curang.

Pendukung Dahlan Iskan boleh tersenyum saat itu. Melihat nasib kandidat yang diusung dibanding kandidat lainnya yang sama-sama didukung akar rumput. Yaitu Jokowi. Karena di sanalah tampak perbedaan nasib Dahlan Iskan dan Jokowi. Atas perlakuan Demokrat dan PDIP.

Kalau Demokrat berhasil meraih suara minimal 20% saat Pileg. Maka Capresnya adalah pemenang konvensi, yang sudah kita ketahui beberapa bulan sebelumnya. Tapi kalau di bawah 20%. Maka itu tergantung lobi politik dengan partai lain. Dan masalah lobi dan strategi percayakan saja pada SBY. Terbukti pada 2004 SBY berhasil melobi partai Golkar yang jauh lebih besar dari Demokrat, tapi hanya menempati posisi Wapres.

Di sisi lain. Kalau PDIP bisa meraih suara minimal 20% saat Pileg. Maka Capresnya sudah pasti bukan Jokowi. Tapi darah daging Soekarno. Entah siapa. Yang pasti Jokowi hanya akan menjadi Cawapres.

Tapi kalau suara PDIP saat Pileg memprihatinkan. Maka PDIP akan berkoalisi dengan partai lain. Entah mengambil posisi Capres atau Cawapres. Yang pasti bukan Jokowi orangnya. Tiket dari PDIP sudah dipakai salah satu keturunan Soekarno. Sedang tiket satunya dipakai oleh partai koalisi.

Kenapa saya mengatakan pasti?

Kalau benar-benar Megawati ingin Mencapreskan Jokowi. Terlalu bodoh dia tidak mengumumkannya sekarang. Megawati pasti tau. Seandainya Jokowi digadang-gadang sebagai Capres sekarang. Sudah pasti suara PDIP akan melonjak drastis.

Dan sebaliknya. Jika Jokowi tidak diusung. Maka suara PDIP akan anjlok.

Dan tidak masuk akal kalau Megawati tidak memilih sesuatu yang bisa mendongkrak suara PDIP. Kecuali ada niat tersembunyi: masalah darah Soekarno lebih penting dari masalah PDIP.

Megawati tidak mau mengorbankan dinasti Soekarno hanya untuk mendongkrak suara PDIP. Apalah artinya PDIP besar, tapi bukan dia atau keturunannya yang berkuasa?

Maka diambillah jalan tengah. Jokowi disandera untuk meredam eksodus simpatisan Jokowi yang akan meninggalkan PDIP.

Jokowi memang akan diusung sebagai Cawapres jika suara PDIP mencukupi. Dan Jokowi akan disuruh menjadi anak yang baik oleh si Mbok. Menjaga kota Jakarta. Kalau suara PDIP tidak mencukupi.

Memang kita sudah bisa melihat dari sekarang. Di akhir cerita. Nasib keduanya akan berbeda. Meski sama-sama merupakan pemimpin dambaan rakyat.

Dahlan Iskan nampaknya akan bahagia karena mendapat seorang ayah yang bijaksana. Sebaliknya Jokowi. Nampaknya akan menderita karena mendapat ibu tiri yang keras kepala. Apapun hasil Pileg. ***

http://politik.kompasiana.com/2013/10/18/dahlan-iskan-dan-jokowi-di-ahkhir-cerita-601605.html
 https://www.facebook.com/groups/dahlaniskangroup/permalink/669984586353286/

NON MUSLIM KURBAN SAPI


di ponpes soko tunggal asuhan gus nuril, tiap tahun seorang pendeta bernama pak jimy untoro selalu menyumbang,walaupun dia non muslim,sumbangan kurbannya melebihi yg muslim,pa pendeta ini menyumbang sapi limousin. yg kebagian berkahnya justru para santri,karena nama mereka masuk daftar ikut kurban serta masyarakat sekitar pondok kebagian daging.

sumbangan sapi dari non muslim ini sebagai wujud kebersamaan. tapi di tmpt lain admin punya teman non muslim di bilangan kemang ikut menyumbang korban kambing,sebagai wujud kebersamaan sebagai warga sekitar,sayangnya pengurus masjid disitu menolak,hanya mau menerima uangnya saja. walau mungkin kita mesti berbaik sangka kepada pengurus masjid itu,tapi teman yg korban sedikit kecewa karena yg pingin dia kurbankan bentuk kambing bukan bentuk uang,tapi setidak2nya kita bisa menemui bahwa saudara2 kita yg non muslim di indonesia tidak mengalami islamphobia seperti didaratan eropa sana.

mereka bersuka cita adanya idul adha ataupun idul fitri,karena walaupun mereka non muslim tapi tetangga mereka datang membawakan sate,opor ayam,ketupat.Islam indonesia itu adalah sebenarnya karena mampu mewujudkan islam rahmatan lil alamin, yang berarti bahwa kemajemukan bangsa kita sudah dipahami masyarakatnya sendiri.tidak ad persoalan yg besar,karena sejatinya kita bangsa yang selalu menghargai satu sama lain.

Kamis, 17 Oktober 2013

Indonesia Masuk Lima Besar Dunia untuk Tenaga Kerja dan SDM Terbaik




Indonesia  menjadi negara ke-empat dunia dengan modal tenaga kerja dan sumber daya manusia terbaik dan menduduki ranking ke-sepuluh untuk pertumbuhan dan ekonomi. Kesimpulan ini ditarik berdasarkan  Indeks Dinamika Global Grant Thornton (Grant Thornton Global Dynamism Index/GDI) tahun 2013 yang menakar dan meranking lingkungan pertumbuhan ekonomi dari 60 negara dengan ekonomi yang kuat.
Kapabilitas modal tenaga kerja dan sumberdaya manusia yang kuat dihasilkan dari berbagai macam faktor yang termasuk diantaranya adalah pertumbuhan produktivitas tenaga kerja, tingkat pengangguran, serta waktu yang dihabiskan untuk pendidikan dan umur populasi.
“Indonesia naik ke lima besar dibandingkan tahun 2012,” kata Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia dalam siaran persnya.
Gani menambahkan peluang-peluang bisnis sangat kuat di Indonesia namun masih membutuhkan orang-orang yang tepat untuk menerjemahkan peluang-peluang tersebut agar menjadi pertumbuhan. Sumberdaya manusia yang tepat akan bisa meningkatkan produktivitas, menghemat waktu dan biaya organisasi/perusahaan serta pada akhirnya akan bisa mengembangkan bisnis, terutama di negara dengan populasi yang muda dan ambisius. “Hal ini mencerminkan kondisi Indonesia saat ini dimana rata-rata usia produktifnya 28.5 tahun,” ujar Gani.
 Dalam hal ekonomi dan pertumbuhan,  sebuah lingkungan bisnis yang dinamis membutuhkan tuntutan yang sesuai dengan produk dan layanan untuk berkembang. Pasar-pasar baru seperti Indonesia cenderung memiliki keuntungan dalam kategori ini, khususnya karena negara ini kaya sumber daya alam seperti mineral,  hutan tanaman industri dan sumber panas bumi. Walaupun saat ini ada defisit perdagangan, Indonesia sedang merencanakan untuk melonggarkan undang-undang ekspor, misalnya untuk biji mineral guna mendorong perdagangan. Indonesia juga mendapatkan keuntungan dari tenaga kerja dengan upah terjangkau yang memberi potensi pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.
Didirikan bersamaan dengan lembaga survei Economist Intelligence Unit, GDI menakar dinamika 60 negara dengan ekonomi yang kuat. Dinamika tersebut mengacu pada perubahan-perubahan dalam sebuah negara yang kemungkinan akan membawa tingkat pertumbuhan yang cepat di masa datang dan GDI meranking perkembangan dari lingkungan pertumbuhan bisnis dari tiap negara pada tahun sebelumnya. Tingkat ekonomi negara di ranking atas 22 indikator dari lima kategori: lingkungan operasional bisnis, ilmu pengetahuan dan teknologi, modal tenaga kerja dan SDM, lingkungan keuangan, ekonomi dan pertumbuhan.
Seperti sejumlah kekuatan ekonomi yang baru muncul lainnya di kawasan Asia Pasifik, Indonesia memiliki kinerja baik dan melampaui kekuatan-kekuatan ekonomi lain yang baru muncul di Afrika serta kekuatan ekonomi yang sudah mapan di Eropa Timur. Secara keseluruhan, Australia menduduki ranking pertama pada Indeks Dinamika Global 2013, namun Indonesia mendapat penilaian lebih baik dari Australia terkait dengan beberapa faktor kunci: presentasi jumlah penduduk berusia dibawah 30 tahun (Indonesia 54%/Australia 23%); pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dibandingkan dengan tahun 2012 (Indonesia 79%/Australia 56%) dan pertumbuhan riil GDP dibandingkan dengan tahun 2012 (Indonesia 90%/Australia 70%).

source : http://www.the-marketeers.com/archives/indonesia-masuk-lima-besar-dunia-untuk-tenaga-kerja-dan-sdm-terbaik.html#.UmDOFXBHKvl

Melihat dari Dekat Suku Sasak di Dusun Ende


Rumah yang dibangun dengan bahan tanah liat dicampur kotoran kerbau menjadi pemandangan di sebuah dusun di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Dusun Ende namanya, sebuah dusun yang merupakan tempat tinggal Suku Sasak, suku asli masyarakat Pulau Lombok.

Ende merupakan dusun yang masih bersifat tradisional. Penduduk dusun ini menjalani aktivitas sehari-hari dengan memegang teguh tradisi yang masih mengakar dari para leluhurnya.

Memulai perjalanan dari Kota Mataram, menempuh jarak 40 km atau 60 menit waktu tempuh, Anda akan disambut hangat oleh masyarakat Dusun Ende. Tidak sulit menemukan dusun yang letaknya di sebelah kanan jalan ini. Jika Anda kebetulan sedang menuju Pantai Kuta dari Mataram, ada sebuah papan informasi yang bertuliskan “Welcome to Sasak Village”. Papan ini menjadi panduan sekaligus undangan bagi Anda untuk sejenak singgah melihat dusun yang masih tradisional ini.

Memiliki luas sekitar 1 hektare, mengitari Dusun Ende tidak memakan waktu yang lama. Melihat rumah yang beratapkan alang-alang yang menjadi ciri Suku Sasak tentu menjadi pemandangan yang menarik. Atap rumah yang dibuat miring memang disengaja agar para tamu yang mengunjungi rumah harus menundukkan kepala sebagai penghormatan kepada sang pemilik rumah.

Ada tradisi unik yang dimiliki Suku Sasak, yaitu kawin lari. Dalam tradisi ini, pihak pria membawa lari wanita yang disukainya. Ini dilakukan tanpa diketahui oleh orangtua si wanita. Pelarian yang dilakukan biasanya berlangsung selama 3 hari. Setelah itu, orangtua wanita akan menebus untuk membicarakan kelanjutan hubungan ke jenjang yang lebih serius.

Pernikahan di Dusun Ende biasanya dilakukan di seputar lingkungan dusun. Perkawinan antarsepupu atau saudara masih sering terjadi. Jika ada seseorang yang ingin menikah dengan pihak luar dusun, orang tersebut diharuskan membayar denda yang nilainya cukup besar untuk kalangan masyarakat dusun.

Agama Islam yang menjadi agama mayoritas Dusun Ende juga tak membuat tradisi yang telah berumur ratusan tahun ini menjadi longgar. Percampuran tradisi dan agama Islam yang membaur menjadikan Dusun Ende salah satu dusun yang wajib Anda kunjungi ketika berada di Pulau Lombok. [Riky/IndonesiaKaya]