Selasa, 22 Oktober 2013

Gus Mus Ingatkan Para Kiai Tak Terjebak Pilkada


Yogyakarta, NU Online
Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri menilai, di tengah merebaknya korupsi oleh para pejabat, peran kiai sebagai penjaga moralitas ditunggu sekaligus layak dipertanyakan secara kritis, apakah menjadi solusi atau justru bagian dari masalah bangsa.

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menyampaikan hal tersebut pada pembukaan sarasehan “Pesantren dan Krisis Akhlak Bangsa” yang diselenggarakan Komunitas Majma’ Buhust An-Nahdliyyah di Magelang, Jawa Tengah, Ahad, (19/10).

Saat ini, lanjutnya, sudah saatnya kalangan kiai dan pesantren memerankan peran pentingnya sebagai penjaga akhlak bangsa, dan tidak lagi terjebak dalam peran-peran instrumental, seperti turut menjadi tim sukses calon dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). Kepercayaan terhadap pesantren dalam hal ini menjadi taruhannya.

Menurut Gus Mus, situasi kebangsaan saat ini benar-benar telah krisis. Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan bukan saja melanda kalangan eksekutif dan legislatif namun juga Yudikatif. Penyelewengan penegak hukum merupakan pertanda masyarakat sedang menyongsong masa kehancuran. Berbagai kasus yang mencuat saat ini, bagi Gus Mus, juga mengindikasikan adanya upaya menghabisi orang-orang baik di negeri ini.

Dalam sarasehan tersebut dibahas berbagai persoalan kebangsaan, kepesantrenan, dan ke-NU-an. Forum ini dihadiri sekitar 40 kiai dari DI Yogyakarta dan Karesidenan Kedu, Jawa Tengah. Majma’ Buhust An-Nahdiyyah adalah forum diskusi yang didirikan KH Mustofa Bisri (Rembang) dan KH Mahfudz Ridwan (Salatiga), yang aktif mengkaji berbagai topik ke-NU-an, kepesantrenan, dan kebangsaan.

Turut hadir KH Abdul Ghofur Maimun dari Sarang, KH Yahya Cholil Tsaquf (Rembang), KH Mahfudz (Maron), dan KH Mu’adz Thohir (Pati). Hadir pula kiai dari Magelang, yaitu KH Said, KH Aziz, dan Dr Thonthowi. Sedangkan dari Yogyakarta, tampak KH Asyhari Abta, KH Mu’tashim Billah, Dr Waryono Abdul Ghofur, Dr Sahiron, dan Kiai Jadul Maula.

KH Muzammil (Bantul), KH Masduqi Mahfudz, KH Dr Tamyiz Mukharrom, KH Abdullah Hasan (Sleman), KH Munir (Kota Gede), Muhammad Mustafied (Mlangi), dan puluhan Kiai muda lainnya juga turut serta dalam kegiatan tersebut. (Dwi Khoirotun Nisa’/Mahbib)
Nu.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar