Gus Mus Ingatkan Para Kiai Tak Terjebak Pilkada
Yogyakarta, NU Online
Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri menilai, di tengah merebaknya korupsi
oleh para pejabat, peran kiai sebagai penjaga moralitas ditunggu
sekaligus layak dipertanyakan secara kritis, apakah menjadi solusi atau
justru bagian dari masalah bangsa.
Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menyampaikan hal tersebut pada
pembukaan sarasehan “Pesantren dan Krisis Akhlak Bangsa” yang
diselenggarakan Komunitas Majma’ Buhust An-Nahdliyyah di Magelang, Jawa
Tengah, Ahad, (19/10).
Saat ini, lanjutnya, sudah saatnya
kalangan kiai dan pesantren memerankan peran pentingnya sebagai penjaga
akhlak bangsa, dan tidak lagi terjebak dalam peran-peran instrumental,
seperti turut menjadi tim sukses calon dalam pemilihan kepala daerah
(Pilkada). Kepercayaan terhadap pesantren dalam hal ini menjadi
taruhannya.
Menurut Gus Mus, situasi kebangsaan saat ini
benar-benar telah krisis. Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan bukan
saja melanda kalangan eksekutif dan legislatif namun juga Yudikatif.
Penyelewengan penegak hukum merupakan pertanda masyarakat sedang
menyongsong masa kehancuran. Berbagai kasus yang mencuat saat ini, bagi
Gus Mus, juga mengindikasikan adanya upaya menghabisi orang-orang baik
di negeri ini.
Dalam sarasehan tersebut dibahas berbagai
persoalan kebangsaan, kepesantrenan, dan ke-NU-an. Forum ini dihadiri
sekitar 40 kiai dari DI Yogyakarta dan Karesidenan Kedu, Jawa Tengah.
Majma’ Buhust An-Nahdiyyah adalah forum diskusi yang didirikan KH
Mustofa Bisri (Rembang) dan KH Mahfudz Ridwan (Salatiga), yang aktif
mengkaji berbagai topik ke-NU-an, kepesantrenan, dan kebangsaan.
Turut hadir KH Abdul Ghofur Maimun dari Sarang, KH Yahya Cholil Tsaquf
(Rembang), KH Mahfudz (Maron), dan KH Mu’adz Thohir (Pati). Hadir pula
kiai dari Magelang, yaitu KH Said, KH Aziz, dan Dr Thonthowi. Sedangkan
dari Yogyakarta, tampak KH Asyhari Abta, KH Mu’tashim Billah, Dr Waryono
Abdul Ghofur, Dr Sahiron, dan Kiai Jadul Maula.
KH Muzammil
(Bantul), KH Masduqi Mahfudz, KH Dr Tamyiz Mukharrom, KH Abdullah Hasan
(Sleman), KH Munir (Kota Gede), Muhammad Mustafied (Mlangi), dan puluhan
Kiai muda lainnya juga turut serta dalam kegiatan tersebut. (Dwi
Khoirotun Nisa’/Mahbib)
Nu.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar