TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pemantau
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan ada tiga program sahur yang
masuk kategori konyol. Tiga program sahur tersebut ditayangkan
masing-masing televisi yang berbeda.
"Tiga program sahur yang masuk kategori konyol adalah 'Yuk Kita
Sahur' (Trans TV), 'Sahurnya OVJ' (Trans 7), dan 'Sahurnya Pesbukers'
(ANTV)," kata Anggota Infokom MUI, Usman Yatim di Jakarta, Selasa
(23/7/2013).Usman menuturkan, program 'Yuk Kita Sahur' tidak jauh beda dengan program tahun lalu 'Waktunya Kita Sahur'. Konten yang ditampilkan tidak terkait nuansa ramadan. Pesannya hanya mengajak penonton tidak mengantuk.
"Isinya mulai gelak tawa, saling ledek, omelan, pertengkaran, sindirian, tudingan dengan kata-kata bernada negatif, memasukkan makanan ke mulut sampai melemparkan tepung ke wajah," ujarnya.
Usman mengatakan, untuk program Sahurnya OVJ problemnya sama dengan berbagai acara komedi lainnya. Usman mencontohkan, pada edisi 17 Juli 2013 Sule menumpahkan sepiring tepung ke muka Bopak, itu 'adegan tetap' tiap tayang. Lalu pada segmen selanjutnya, Andre memelesetkan kalimat Tukul Arwana yang harusnya 'Kembali ke Laptop' menjadi 'Kembali ke Tanktop'.
"Semua aksi konyol OVJ ini tidak berbeda dengan tayangan di luar ramadan. Tempelan 'sahur' pada nama program tidak memperlihatkan pengaruh perbaikan," katanya.
Lebih jauh Usman menjelaskan, mirip dengan komedi di Trans TV dan Trans 7, catatan serius di ANTV tidak memperlihatkan itikad baik membenahi diri. Program 'Sahurnya Pesbukers' ada adegan tak pantas dalam konteks ramadan.
"Adegan tersebut adalah ketika Daus Mini saling rayu dengan Kartika Putri, lalu Daus Mini diangkat dan digendong Kartika," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar