BUKANLAH tidak mungkin jika sangatlah banyak orang orang sukses di seluruh dunia ini lantaran mempunyai hubungan
yang baik dengan kedua orang tuanya terlebih kepada ibu.
Kenapa? Karena ridha Allah ialah ridha orang tua, dan doa ibu itu sungguh tanpa hijab di hadapan Allah mudah menembus langit.
Sehingga doa seorang ibu yang ia dipanjatkan untuk anaknya boleh jadi sangat mudah untuk Allah kabulkan.
Mungkin sebagian orang masih tidak sadar bahwa kemungkinan
kesuksesan-kesuksesannya selama ini adalah buah dari doa seorang ibu
kepada Allah tanpa ia
ketahui. Dan seorang ibu itu tanpa disuruh pasti akan selalu mendoakan anaknya di tiap nafasnya kala bermunajat kepada
Allah. Tapi seorang anak belum tentu selalu berdoa untuk orang tuanya.
Barangkali juga kita suka mengeluh tentang sifat buruk orang tua, entah
karena ibu ny cerewet, suka ikut campur, suka nyuruh-nyuruh, tidak gaul
dan
lain sebagainya. Jika seperti ini maka tragis. Kenapa tragis?
Karena terlalu fokus dengan secuil kekurangan orang tua dan melupakan
segudang kebaikan yang telah diberikan kepada kita selama ini.
Di luar sana mungkin ada orang- orang di pinggir jalanan, dibawah kolong jembatan dan ditempat lainnya mereka juga suka
mengeluh, tapi yang mereka keluhkan ialah bukan karena sifat orang tua
atau ibu mereka, tapi mereka mengeluh karena mereka tidak punya lagi
orang tua.
Bersyukurlah jika masih mempunyai orang tua. Jika ingin tahu rasanya tidak punya ibu,
coba tanyakan kepada mereka yang ibu nya telah tiada. Mungkin perasaan mereka sangat sedih dan kekurangan motivasi dalam hidup.
Coba bayangkan jika kita tidak punya ibu, ketika kita akan pergi ke
luar rumah untuk sekolah atau bekerja, tidak ada lagi tangan yang bias
kita cium. Jika tidak
punya ibu mungkin tidak ada Lά̲̣G̲̣̣ɪ̣̝̇ makanan yang tersedia di meja
makan saat kita pulang. Jika kita tidak punya ibu lagi ketika hari
lebaran rumah terasa sepi dan lebaran terasa tanpa makna. Jika kita
tidak punya ibu barangkali
kita hanya bisa membayangkan wajah tulusnya di pikiran kita dan melihat baju-bajunya di lemarinya.
Banyak di antara kita suka mengeluh tentang sifat negatif ibu kita, tapi kita tidak pernah berfikir mungkin hampir setiap
malam ibu kita di keheningan sepertiga malam bangun untuk shalat
tahajud mendoakan kita sampai bercucuran air mata agar sukses dunia dan
akhirat.
Mungkin di suatu malam beliau pernah mendatangi kita
saat tidur dan mengucap dengan bisik “nak, maafkan ibu ya… ibu belum
bisa menjadi ibu yang baik bagimu”
kita mungkin juga lupa di
saat kondisi ekonomi rumah tangga kurang baik, ibu rela tidak makan agar
jatah makannya bisa dimakan anaknya. Ketika kita
masih kecil ibu kira rela tidur dan lantai dan tanpa selimut, agar kita bisa tidur nyaman di kasur dengan selimut yang hangat.
Setelah semua pengorbanan telah diberikan oleh ibu kita selama ini,
lalu coba renungkan apa yang kita perbuat selama ini kepada ibu kita?
Kapan terakhir kita membuat dosa kepadanya?
Kapan terakhir kita membentak-bentaknya?
Pantaskah kita membentak ibu kita yang selama Sembilan bulan mengandung
dengan penuh penderitaan? Oleh karena itu maka berusahalah untuk
berbakti
kepada orang tuamu khususnya kepada Ibumu. Karena masa depan kita ada di desah doa- doanya setiap malam.
Dan ingat perilaku kita dengan orang tua
kita saat ini akan mencerminkan perilaku anak kita kepada diri kita nanti.
Dan doa ibu itu mampu menembus langit, sangat mustajab di hadapan Allah. maka
muliakanlah ibumu.
source: Kupas Tuntas Dunia Lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar