Rabu, 17 Juli 2013

JURUS SERATUS KATA-KATA SEMANIS MADU



Setelah melewati ujian negara di Beijing, seorang pria muda ditunjuk sebagai pejabat pemerintah di satu kota provinsi. Dia pergi untuk mengucapkan selamat tinggal kepada mentornya, seorang menteri senior pemerintahan.

"Tidak akan mudah bekerja di tempat-tempat provinsi itu. Kau perlu berhati-hati."

"Ya, Pak. Terima kasih atas saran Anda," kata pemuda itu. "Jangan khawatir, saya telah menyiapkan seratus kata-kata semanis madu dalam pikiran. Ketika saya bertemu dengan seorang pejabat di sana, saya akan menggunakannya. Dia pasti akan senang."

"Bagaimana kau bisa melakukan itu?" mentornya itu tidak terlalu senang. "Kita adalah orang-orang terhormat. Kita memegang prinsip. Kita tidak boleh terkecoh oleh pujian."

"Itu memang benar, sayangnya, bahwa kebanyakan orang suka disanjung," kata si mahasiswa tampak tak berdaya. "Hanya pria sejati yang jumlahnya sangat sedikit seperti Anda, yang tidak menyukai pujian."

"Mungkin kau benar," mengangguk mentornya sambil tersenyum.

Kemudian pemuda itu bercerita kepada temannya.

"Aku baru saja menggunakan satu jurus dalam seratus kata-kata semanis maduku. Sekarang aku tinggal memiliki sembilan puluh sembilan jurus."

http://www.orientaldiscovery.com/19/html/2009110204502978-9042.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar