Pernahkah anda membaca surat Ar-Rahman ?
Surat ar-Rahman adalah surat ke 55 dalam urutan mushaf utsmany dan tergolong dalam surat Madaniyah serta berisikan 78 ayat.
Satu hal yang menarik dari kandungan surat ar-Rahman adalah adanya
pengulangan satu ayat yang berbunyi : "Fabiayyi 'aalaa i rabbikumaa
tukadzibaan" (Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?).
Kalimat ini diulang berkali-kali dalam surat ini. Apa gerangan makna
kalimat tersebut? Surat ar-Rahman bagi saya adalah surat yang memuat
retorika yang amat tinggi dari Allah. Setelah Allah menguraikan beberapa
ni’mat yang dianugerahkan kepada kita, Allah bertanya: "Maka ni’mat
Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?".
Menarik untuk
diperhatikan bahwa Allah menggunakan kata "dusta"; bukan kata "ingkari",
"tolak" dan kata sejenisnya. Seakan-akan Allah ingin menunjukkan bahwa
ni’mat yang Allah berikan kepada manusia itu tidak bisa diingkari
keberadaannya oleh manusia. Yang bisa dilakukan oleh manusia adalah
mendustakannya.
Dusta berarti menyembunyikan kebenaran.
Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah diberi ni’mat oleh Allah,
tapi mereka menyembunyikan kebenaran itu; mereka mendustakannya!
Bukankah kalau kita mendapat uang yang banyak, kita katakan bahwa itu akibat kerja keras kita.
Kalau kita berhasil menggondol gelar Ph.D itu dikarenakan kemampuan otak kita yang cerdas.
Kalau kita mendapat proyek maka kita katakan bahwa itulah akibat kita pandai melakukan lobby.
Pendek kata, semua ni’mat yang kita peroleh seakan-akan hanya karena
usaha kita saja. Tanpa sadar kita lupakan peranan Allah, kita sepelekan
kehadiran Allah pada semua keberhasilan kita dan kita dustakan bahwa
sesungguhnya ni’mat itu semuanya datang dari Allah.
Maka
ni’mat Tuhan yang mana lagi yang kita dustakan! Anda telah bergelimang
kenikmatan, telah penuh pundi- pundi uang anda, telah berderet gelar di
kartu nama anda, telah berjejer mobil di garasi anda. Ingatlah baik2,
anda dustakan atau tidak, semua ni’mat yang anda peroleh hari ini akan
ditanya oleh Allah nanti di hari kiamat! "Sungguh kamu pasti akan
ditanya pada hari itu akan ni’mat yang kamu peroleh saat ini" ( QS 102:8
)
Sudah siapkah anda menjawab serta mempertanggung
jawabankannya ??? Allah berfirman : FAIN TAUDDU NI’MATALLAHI LA
TUKHSUUHA Apabila kamu menghitung nikmat Allah ( yang diberikan kepadamu
)
maka engkau tidak akan mampu (karena terlalu banyak). Tidak patutkah anda bersyukur kepadaNYA ?
Mari mengucap Alhamdulillah sebagai bagian dari rasa syukur kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar