Wonosobo - Naik gunung identik dengan kisah mistis. Meski begitu, inilah salah satu pelengkap yang menjadikan pendakian kisah yang seru dan tak terlupakan. Inilah kisah-kisah mistis naik gunung.
Harley B Sastha, penulis seri buku 'Mountain Climbing for Everybody' pernah beberapa kali mengalami kisah mistis saat naik gunung. Kepada detikTravel, Selasa (10/9/2013), Harley pun berkisah.
Kala itu, dirinya bersama teman-temannya sedang mendaki Gunung Prau. Saat di tenda, mereka bernyanyi-nyanyi lalu tiba-tiba ada suara wanita yang ikut berdendang.
"Kita kan laki-laki semua, tapi ya sudah nggak apa-apa," kata mantan peserta program detikTravel, ACI (Aku Cinta Indonesia) 2010 ini.
Masih di Prau, temannya tengah mengambil foto dirinya. Tapi pas melihat hasil, Harley tidak sendiri melainkan ditemani seorang wanita yang entah datang dari mana.
"Di sebelah saya ada perempuan yang pakai baju tradisional Jawa, lengkap dengan kondenya," lanjutnya.
Kisah lain terjadi di Gunung Agung, Bali. Kala itu ia sedang berjalan turun ketika terjadi badai.
"Jalan udah lama banget tapi gak sampai-sampai. Lihat di GPS itu jarak ke pintu hutannya tinggal 500 meter lagi. Tapi tetep nggak sampai-sampai," ujarnya.
Sampai pada akhirnya ia dan temannya lelah dan beristirahat barang sejenak. Entah bagaimana, Harley seakan berhalusinasi melihat rumah lengkap dengan pekarangan yang cantik. Dalam keadaan lelah dan basah karena terkena badai, melihat rumah itu rasanya ingin masuk.
"Tapi saya tahu di situ jurang, jadi saya nggak masuk ke dalamnya," katanya.
Hal serupa dialami Asti (21) saat mendaki Gunung Kerinci. Saat berada di bawah Shelter 1, ia melihat beberapa rumah di tengah hutan. Yang lebih ngeri, ada banyak mata yang melihat.
"Jalur itu sebenarnya nggak boleh dilewatin setelah pukul 16.00 WIB, saya lewat situ sekitar menjelang Magrib. Jadi ya, wajar kalau melihat yang aneh-aneh. Saya juga ditertawakan oleh suara wanita, tapi ya sudah," tuturnya santai.
Pendaki lain bernama Bagus (25) juga memiliki kisah mistis saat sedang bermalam di puncak Gunung Gede. Saat malam, tiba-tiba salah satu pasak di tenda mereka terbuka sehingga angin masuk ke dalam.
Tanpa merasa aneh, ia kembali mengencangkan pasak dan kembali masuk ke dalam tenda. Tak lama, ia mendengar suara kuda berlari mendekat ke arah tenda yang disusul dengan suara jejak sepatu. Itu semua disusul dengan bayang tangan yang menggerayangi sekeliling tendanya.
"Pas pagi tanya sama orang setempat, ternyata kita kemping di depan pintu masuk pasar setan, ya pantas saja!" katanya sambil tertawa.
Hal aneh juga dialami Rozy (25) di Gunung Gede. Saat turun gunung, ia berpapasan dengan seorang pria yang hendak naik. Sejatinya, saat bertemu dengan pendaki lain hendaknya menyapa. Itulah yang dilakukan Rozy. Ia menyapa dan hanya dibalas dengan anggukan ringan.
Tak lama, pria yang benar-benar sama kembali lewat. Ia masih berbaik sangka dan kembali menyapa. Hingga akhirnya pria yang sama tersebut lewat sampai 3 kali berturut-turut, ia tak lagi menyapa. Akhirnya, pria misterius itu lewat 5 kali berturut-turut.
Hal yang sama juga dialami Harley. Ia dilewati oleh orang yang benar-benar sama sebanyak 3 kali. Kejadian itu dialaminya saat naik Gunung Lawu. Tapi ia mengaku tidak masalah dengan hal itu.
"Gunung dan laut itu memang tempatnya mereka, sebagai tamu, kita harus sadar diri," tutup Harley.
Harley B Sastha, penulis seri buku 'Mountain Climbing for Everybody' pernah beberapa kali mengalami kisah mistis saat naik gunung. Kepada detikTravel, Selasa (10/9/2013), Harley pun berkisah.
Kala itu, dirinya bersama teman-temannya sedang mendaki Gunung Prau. Saat di tenda, mereka bernyanyi-nyanyi lalu tiba-tiba ada suara wanita yang ikut berdendang.
"Kita kan laki-laki semua, tapi ya sudah nggak apa-apa," kata mantan peserta program detikTravel, ACI (Aku Cinta Indonesia) 2010 ini.
Masih di Prau, temannya tengah mengambil foto dirinya. Tapi pas melihat hasil, Harley tidak sendiri melainkan ditemani seorang wanita yang entah datang dari mana.
"Di sebelah saya ada perempuan yang pakai baju tradisional Jawa, lengkap dengan kondenya," lanjutnya.
Kisah lain terjadi di Gunung Agung, Bali. Kala itu ia sedang berjalan turun ketika terjadi badai.
"Jalan udah lama banget tapi gak sampai-sampai. Lihat di GPS itu jarak ke pintu hutannya tinggal 500 meter lagi. Tapi tetep nggak sampai-sampai," ujarnya.
Sampai pada akhirnya ia dan temannya lelah dan beristirahat barang sejenak. Entah bagaimana, Harley seakan berhalusinasi melihat rumah lengkap dengan pekarangan yang cantik. Dalam keadaan lelah dan basah karena terkena badai, melihat rumah itu rasanya ingin masuk.
"Tapi saya tahu di situ jurang, jadi saya nggak masuk ke dalamnya," katanya.
Hal serupa dialami Asti (21) saat mendaki Gunung Kerinci. Saat berada di bawah Shelter 1, ia melihat beberapa rumah di tengah hutan. Yang lebih ngeri, ada banyak mata yang melihat.
"Jalur itu sebenarnya nggak boleh dilewatin setelah pukul 16.00 WIB, saya lewat situ sekitar menjelang Magrib. Jadi ya, wajar kalau melihat yang aneh-aneh. Saya juga ditertawakan oleh suara wanita, tapi ya sudah," tuturnya santai.
Pendaki lain bernama Bagus (25) juga memiliki kisah mistis saat sedang bermalam di puncak Gunung Gede. Saat malam, tiba-tiba salah satu pasak di tenda mereka terbuka sehingga angin masuk ke dalam.
Tanpa merasa aneh, ia kembali mengencangkan pasak dan kembali masuk ke dalam tenda. Tak lama, ia mendengar suara kuda berlari mendekat ke arah tenda yang disusul dengan suara jejak sepatu. Itu semua disusul dengan bayang tangan yang menggerayangi sekeliling tendanya.
"Pas pagi tanya sama orang setempat, ternyata kita kemping di depan pintu masuk pasar setan, ya pantas saja!" katanya sambil tertawa.
Hal aneh juga dialami Rozy (25) di Gunung Gede. Saat turun gunung, ia berpapasan dengan seorang pria yang hendak naik. Sejatinya, saat bertemu dengan pendaki lain hendaknya menyapa. Itulah yang dilakukan Rozy. Ia menyapa dan hanya dibalas dengan anggukan ringan.
Tak lama, pria yang benar-benar sama kembali lewat. Ia masih berbaik sangka dan kembali menyapa. Hingga akhirnya pria yang sama tersebut lewat sampai 3 kali berturut-turut, ia tak lagi menyapa. Akhirnya, pria misterius itu lewat 5 kali berturut-turut.
Hal yang sama juga dialami Harley. Ia dilewati oleh orang yang benar-benar sama sebanyak 3 kali. Kejadian itu dialaminya saat naik Gunung Lawu. Tapi ia mengaku tidak masalah dengan hal itu.
"Gunung dan laut itu memang tempatnya mereka, sebagai tamu, kita harus sadar diri," tutup Harley.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar