Kamis, 21 November 2013

Menuju Pilpres 2014


Hubungan Dahlan Iskan, konvensi Demokrat, Chairul Tanjung, dan SBY
Jumat, 22 Nopember 2013 09:20 WIB (42 menit yang lalu)

LENSAINDONESIA.COM: Salah satu Capres Konvensi Demokrat, Dahlan Iskan mereview kembali keputusannya untuk berjibaku dalam arena Konvensi Partai Demokrat.

Menurut Dahlan Iskan, keputusannya itu sangat berhubungan erat dengan sosok pengusaha Chairul Tanjung dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Kalau rating saya begitu-begitu saja. Kalau ada tokoh yang saya kagumi ikut konvensi, saya tidak akan ikut. Tokoh itu Bapak Chairul Tanjung. Makanya saya dua minggu sebelum konvensi, saya belum daftar. Karena belum ada penegasan dari Pak Chairul Tanjung. Tapi Pak Chairul Tanjung akhirnya bilang sama saya tidak akan ikut. Malah suruh saya ikut konvensi terus,” kata Dahlan Iskan saat berbicara dalam perayaan HUT Fraksi Partai Demokrat di Gedung Jakarta Convenstion Center Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2013) malam.

Dahlan Iskan juga mengakui, dirinya tidak akan memiliki nama apapun jika tidak diberi kesempatan menjadi Dirut PLN oleh Presiden SBY.

“Mana ada Dirut PLN lulusan madrasah? Saya sudah dukung Pak SBY sebelum 2004 dan selalu satu ide. Pak SBY sudah tahu, walaupun saya lulusan madrasah, saya mampu. Tanpa restu beliau, saya tidak akan sampai ke konvensi Demokrat dan saya juga tidak akan berpaling ke partai lain,” tandas Dahlan Iskan.

Saat menakhodai PLN hingga di BUMN saat ini, Dahlan Iskan mengaku terus mengembangkan dan mengasah pengetahuannya. Saat di PLN, Dahlan Iskan mengaku beruntung bisa belajar tentang energi, sesuatu yang sangat krusial bagi Indonesia. Begitu juga di BUMN, Dahlan Iskan mengaku mendapat pelajaran soal infrastruktur dan keuangan.

Meski begitu, saat memasuki internal Partai Demokrat selama menjalani proses konvensi, Dahlan Iskan mengaku sempat ciut nyali. Sebab, Partai Demokrat sudah memiliki tokoh-tokoh hebat yang mengisi hampir di seluruh lini.

“Setelah berjalan, saya agak ragu bagaimana saya menyikapi hubungan dengan partai. Saya lihat kolam Demokrat sudah penuh. Ada Pak Hayono, Pak Pramono, Pak Marzuki. Karena itu saya bikin kolam saya sendiri, jaringan sendiri. Saya putuskan tidak akan mengganggu kolam itu. Saya juga sempat ragu. Kalau saya turun ke daerah dan mengontak DPC misalnya, takutnya nanti ada omongan bukan kader. Tapi itu sebelum pertemuan Sentul. Setelah pertemuan Sentul, tentu ini jadi beda. Karena Pak SBY telah meminta semuanya mendukung peserta konvensi,” ungkap Dahlan Iskan.

Dahlan Iskan juga mengaku jika dirinya sebenarnya sudah memiliki road map sendiri dalam menjalani konvensi. Namun setelah adanya keputusan di Sentul saat acara temu kader nasional, Dahlan Iskan mengaku sedikit tertolong dan tinggal mengintegrasikan road map rancangannya.

“Setelah Sentul saya tidak ragu lagi untuk integrasi ke dalam partai. Saya sudah coba kemarin ke Jember dan berkunjung ke DPC. Saya lihat, apa yang ada di media tidak mencerminkan apa yang ada di lapangan. Saya ke Banyuwangi saya mendapat kesan lebih bagus lagi. Karena PAC dan DPC berani berkonvoi terbuka dan saya di depan. Dengan konvoi itu saya tidak melihat adanya partai kita lagi masalah, partai kita sedang turun. Saya yakin partai akan mencapai target suara,” kata Dahlan Iskan.

Ke depannya, Dahlan Iskan mengaku bakal membuat sekretariat khusus dan merancang jadwal kunjungan ke daerah-daerah. “Biasanya acara itu melibatkan massa yang besar, biar Caleg bisa tahu saya ada dimana, kemana, jam berapa? Biar kita bisa sama-sama, itu usulan saya ke depan,” bebernya.@endang

http://www.lensaindonesia.com/2013/11/22/hubungan-dahlan-iskan-konvensi-demokrat-chairul-tanjung-dan-sby.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar