Menuju Pilpres 2014
Hubungan Dahlan Iskan, konvensi Demokrat, Chairul Tanjung, dan SBY
Jumat, 22 Nopember 2013 09:20 WIB (42 menit yang lalu)
LENSAINDONESIA.COM: Salah satu Capres Konvensi Demokrat, Dahlan Iskan
mereview kembali keputusannya untuk berjibaku dalam arena Konvensi
Partai Demokrat.
Menurut Dahlan Iskan, keputusannya itu sangat
berhubungan erat dengan sosok pengusaha Chairul Tanjung dan Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY).
“Kalau rating saya begitu-begitu saja.
Kalau ada tokoh yang saya kagumi ikut konvensi, saya tidak akan ikut.
Tokoh itu Bapak Chairul Tanjung. Makanya saya dua minggu sebelum
konvensi, saya belum daftar. Karena belum ada penegasan dari Pak Chairul
Tanjung. Tapi Pak Chairul Tanjung akhirnya bilang sama saya tidak akan
ikut. Malah suruh saya ikut konvensi terus,” kata Dahlan Iskan saat
berbicara dalam perayaan HUT Fraksi Partai Demokrat di Gedung Jakarta
Convenstion Center Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2013) malam.
Dahlan Iskan juga mengakui, dirinya tidak akan memiliki nama apapun jika
tidak diberi kesempatan menjadi Dirut PLN oleh Presiden SBY.
“Mana ada Dirut PLN lulusan madrasah? Saya sudah dukung Pak SBY sebelum
2004 dan selalu satu ide. Pak SBY sudah tahu, walaupun saya lulusan
madrasah, saya mampu. Tanpa restu beliau, saya tidak akan sampai ke
konvensi Demokrat dan saya juga tidak akan berpaling ke partai lain,”
tandas Dahlan Iskan.
Saat menakhodai PLN hingga di BUMN saat
ini, Dahlan Iskan mengaku terus mengembangkan dan mengasah
pengetahuannya. Saat di PLN, Dahlan Iskan mengaku beruntung bisa belajar
tentang energi, sesuatu yang sangat krusial bagi Indonesia. Begitu juga
di BUMN, Dahlan Iskan mengaku mendapat pelajaran soal infrastruktur dan
keuangan.
Meski begitu, saat memasuki internal Partai Demokrat
selama menjalani proses konvensi, Dahlan Iskan mengaku sempat ciut
nyali. Sebab, Partai Demokrat sudah memiliki tokoh-tokoh hebat yang
mengisi hampir di seluruh lini.
“Setelah berjalan, saya agak
ragu bagaimana saya menyikapi hubungan dengan partai. Saya lihat kolam
Demokrat sudah penuh. Ada Pak Hayono, Pak Pramono, Pak Marzuki. Karena
itu saya bikin kolam saya sendiri, jaringan sendiri. Saya putuskan tidak
akan mengganggu kolam itu. Saya juga sempat ragu. Kalau saya turun ke
daerah dan mengontak DPC misalnya, takutnya nanti ada omongan bukan
kader. Tapi itu sebelum pertemuan Sentul. Setelah pertemuan Sentul,
tentu ini jadi beda. Karena Pak SBY telah meminta semuanya mendukung
peserta konvensi,” ungkap Dahlan Iskan.
Dahlan Iskan juga
mengaku jika dirinya sebenarnya sudah memiliki road map sendiri dalam
menjalani konvensi. Namun setelah adanya keputusan di Sentul saat acara
temu kader nasional, Dahlan Iskan mengaku sedikit tertolong dan tinggal
mengintegrasikan road map rancangannya.
“Setelah Sentul saya
tidak ragu lagi untuk integrasi ke dalam partai. Saya sudah coba kemarin
ke Jember dan berkunjung ke DPC. Saya lihat, apa yang ada di media
tidak mencerminkan apa yang ada di lapangan. Saya ke Banyuwangi saya
mendapat kesan lebih bagus lagi. Karena PAC dan DPC berani berkonvoi
terbuka dan saya di depan. Dengan konvoi itu saya tidak melihat adanya
partai kita lagi masalah, partai kita sedang turun. Saya yakin partai
akan mencapai target suara,” kata Dahlan Iskan.
Ke depannya,
Dahlan Iskan mengaku bakal membuat sekretariat khusus dan merancang
jadwal kunjungan ke daerah-daerah. “Biasanya acara itu melibatkan massa
yang besar, biar Caleg bisa tahu saya ada dimana, kemana, jam berapa?
Biar kita bisa sama-sama, itu usulan saya ke depan,” bebernya.@endang
http://www.lensaindonesia.com/2013/11/22/hubungan-dahlan-iskan-konvensi-demokrat-chairul-tanjung-dan-sby.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar