Kamis, 24 Juli 2014

Secuil Kisah Mahabarata

Yang lagi demen sama mahabarata, artikel ini seperti rangkuman ceritanya.
Pandawa adalah bahasa Sanskerta (Pandava), yang berarti Anak Pandu atau Pandu Dewanata. Salah satu Raja Hastinapura, dalam wiracarita Mahabharata, maka Pandawa putra mahkota kerajaan. Para Pandawa terdiri dari lima orang pangeran,  yaitu Yudistira, Bima dan Arjuna yang merupakan putra kandung Kunthi, sedangkan yang lainnya Nakula dan Sadewa adalah putra kandung.
Pandawa adalah protagonis ( pelaku baik) sedangkan antagonis(pelaku jelek) adalah para Korawa, yaitu putera Dretarastra, saudara ayah mereka (Pandu). Menurut susastra Hindu (Mahabharata), setiap anggota Pandawa merupakan penjelmaan (penitisan) dari Dewa
tertentu, dan setiap anggota Pandawa memiliki nama lain tertentu.
Yudistira atau Puntadewa si sulung, titisan Dewa Yama/Yamadipati (Dewa akhirat). Sifatnya bijaksana, tidak memiliki musuh, dan hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Mempunyai senjata Jamus Kalimasada.Memiliki moral yang sangat tinggi dan suka mema'afkan serta mengampuni musuh yang sudah menyerah. Julukan Dhramasuta (putera Dharma), Ajathasatru (yang tidak memiliki musuh), dan Bharata (keturunan Maharaja Bharata). Ia menjadi seorang Maharaja di Amarta setelah perang akbar di Kurukshetra berakhir dan mengadakan upacara Aswamedha demi menyatukan berapa kerajaan yang terpecah belah. Putra kedua adalah Bhima bahasa Sansekerta artinya mengerikan. Disebut juga Wrekudara atau bratasena. Ia penjelmaan dari Dewa Bayu (Dewa Angin) dengan julukan Bayusutha. Bima sangat kuat, lengannya panjang, tubuhnya tinggi besar, dan berwajah paling sangar. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik jujur. Pandai memainkan senjata Gada, bernama Rujakpala. Sakti dan mahir dalam berperang. Dengan senjata Kuku Pancanaka. Arjuna, Sansekerta berarti yang bersinar. Putra ketiga Kunti dengan Pandu. Merupakan penjelmaan dari Dewa Indra (Dewa perang). Arjuna mahir dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria terbaik oleh Drona. Mempunyai senjata ampuh seperti keris Pulanggeni, dan Sarotama. Arjuna memiliki banyak nama panggilan, misalnya Dhananjaya, Kirti (yang bermahkota indah), Partha (putera Kunti)  atau Permadi, ya Janaka, ya Wibaksuh, ya Pandusiwi, ya Indrayana, ya Kuntadi, ya Palgunadi, ya Wrahaknala dan masih ada lagi. Mempunyai wajah yang rupawan dengan sifat lemah lembut bertata karma halus tapi tegas. 
Sedang saudara tirinya adalah Nakula dan Sadewa, ialah putera kembar Dewi Madrim dan Pandu. Ia penjelmaan Dewa kembar Aswin, Sang Dewa pengobatan. Sadewa lebih kecil dari Nakula.
Setelah kedua orangtuanya meninggal, mereka diasuh oleh Kunti. Nakula pandai memainkan senjata pedang. Sedang Sadewa ahli ilmu astronomi (perbintangan). Yudistira pernah berkata bahwa Sadewa merupakan pria yang bijaksana, setara dengan Brihaspati, guru para Dewa. Dalam penyamaran, ia berperan sebagai pengembala sapi. Sedang Nakula berperan sebagai pengasuh kuda. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Kelimanya merupakan tokoh penting penting dalam wiracarita Mahabharata.
Perselisihan Pandawa dan Korawa memang sudah ada sejak anak-anak, ketika masih dalam satu keluarga besar kerajaan Hastinapura. Dretarastra (paman Pandawa) yang terlalu mencintai keponakannya dan mengangkat Yudistira sebagai putra mahkota, sehingga ia tidak memikirkan perasaan anaknya (Korawa), walaupun langsung menyesali perbuatannya yang terlalu terburu-buru. Hal ini menyebabkan Duryodana (tertua) iri hati dengan Yudistira dan selalu berusaha untuk menyirnakan para Pandawa serta ibunya Kunthi. Awalnya dengan cara menyuruh mereka berlibur ke tempat yang bernama Waranawata. Yang terdapat bangunan yang megah, dan membakarnya itu di tengah malam, pada saat Pandawa bersaudara sedang terlelap tidur. Yang terkenal dengan peristiwa Balesigologolo. Rencana itu dibocorkan oleh Widura, yang juga paman Pandawa, akhiranya selamat, dan lari ke hutan. Di hutan rimba, Pandawa bertemu dengan raksasa Hirimba raja Pringgondani, dan adiknya Hirimbi. Kakaknya menyerah oleh Bima, lalu Hirimbi dinikahi. Dari pernikahan itu, lahirlah Gathotkaca. Dalam pelarian itu juga, Pandawa mengetahui akan adanya sayembara panah di Kerajaan Panchala yaitu, barang siapa yang dapat membidik dengan tepat boleh menikahi putri Raja bernama Panchali atau Dropadi. Adapun Arjuna yang berhasil memenangkannya, dan diberikan kepada kakaknya Yudistira. Di Hastina, pamannya (Dretarastra) mengetahui bahwa Pandawa lima ternyata belum mati juga, mengundang mereka untuk kembali ke Hastinapura dan akhirnya Pandawa mau diberikan hadiah berupa tanah dari sebagian kerajaannya. Yang kemudian Pandawa lima membangun kota hingga menjadi megah dan makmur yang  diberi nama Indraprastha. 
Duryodana yang pernah melihat itu menjadi iri, bangunan yang begitu indah, megah dan artistik. Setelah pulang ke Hastinapura ia langsung membangun pendapa yang tidak kalah megahnya pula. Bersamaan dengan itu ia pun merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan Yudistira dan adik adiknya. Yang akhirnya Pandawa terjebak dalam kelicikan Duryodana, yaitu main dadu dan sebagai yang kalah Pandawa harus menjalani pengasingan selama empat belas tahun.
Di dalam pengasingan itu Yudistira menyusun rencana untuk membalas atas penghinaan yang telah dilakukan Duryodana dan adik adiknya, yang selanjutnya memicu terjadinya perang besar antara Pandawa dan Korawa serta sekutu-sekutunya. Atau lebih dikenal dengan istilah Bharatayuddha, pertempuran sengit yang berlangsung selama 18 hari. Pihak Pandawa maupun pihak Korawa sama-sama memiliki ksatria-ksatria besar dan angkatan perang yang kuat. Pasukan kedua belah pihak hampir gugur semuanya. Yang akhir kemenangannya berada di pihak Pandawa,
karena mereka berhasil bertahan hidup sampai berakhirnya perang.
Demikian sebagian cerita Mahabharata itu.
Source : http://www.kirangan.com/pandawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar