Senin, 03 Juni 2013

Hah...... 45 % APBN Dinikmati Politisi Busuk?

Penulis : Ajoy - asatunews

asatunews.com - Sistem keuangan partai politik (parpol) sudah sangat kritis. Hampir 45 persen dari jumlah APBN dikorup oleh politisi busuk saat ini, yaitu 30 persen pada tahap pelaksanaan dan 15 persen ketika masih dalam rancangan pembahasan dengan DPR

Kehidupan berpolitik bangsa Indonesia terus digerogoti demokrasi kriminal yang kian hari kian memprihatinkan. Banyak partai politik yang melakukan korupsi, karena hanya uang-lah jawaban untuk mereka yang ingin menang dan berkuasa.

Kini berbagai kalangan makin prihatin dengan merajalelanya praktik politik uang yang dikembangkan dalam demokrasi prosedural di Indonesia. Politik uang telah merusak bahkan membunuh substansi demokrasi. Akibatnya, demokrasi hanya dinikmati segelintir elit, dan tidak mampu menyejahterakan rakyat.

Kini banyak politisi baik yang duduk di legislatif maupun eksekutif masuk penjara karena harus mengeruk uang negara sebanyak-banyaknya demi cukong yang mendukungnya.

Analis politik Umar B Suryadi, Direktur LSN, menyatakan demokrasi konstitusional yang dicita-citakan dirusak oleh politik uang dan korupsi yang merajalela. ''Ini amat menyedihkan,'' ucapnya.

Hal itu juga menjadi keprihatinan ekonom senior Rizal Ramli yang menyebutkan 45% dana APBN dikorup dan nyaris tidak ada dana cukup bagi pembangunan infrastruktur maupun lainnya. Sebanyak 30 persen pada tahap pelaksanaan dan 15 persen ketika masih dalam rancangan pembahasan dengan DPR.

"Kalau saya diizinkan untuk jadi presiden, saya akan anggarkan Rp5 triliun untuk partai politik. Negara yang musti biayai partai politik, sehingga bisa mencalonkan politisi yang mumpuni tanpa harus punya banyak uang,” kata mantan Menko Ekuin Rizal Ramli PhD dalam acara Dialog Kebangsaan bertajuk "Mencari Capres Pancasilais di Pemilu 2014, Who The Next President RI" di Universitas Nasional (UNAS), Jakarta Selatan,

Dan semua bantuan biaya itu diaudit BPK dan diawasi KPK untuk penggunaannya, kalau ada yang korup dan menyalahgunakan maka politisi atau parpol itu didiskualifikasi. Dengan cara ini, politisi bisa mengabdi tanpa dipusingkan dengan perburuan uang untuk nyaleg.

“Saya sarankan, berikan lima triliun uang APBN untuk semua parpol yang lolos di KPU, maka akan banyak menyelamatkan uang negara yang selalu dirampok elite parpol," tegas Rizal Ramli (RR), Menko Perekonomian era Gusdur ini.

Para analis melihat, sekarang orang yang tidak memiliki dana sekitar Rp1,3 miliar, hampir pasti tidak bisa nyalon legislatif. Artinya, biaya politik makin mahal.

“Kalau kondisi ini tidak diubah, seandainya Soekarno dan Hatta masih hidup dan nyalon jadi anggota DPR, saya yakin keduanya bakal kalah sekarang, karena mereka enggak punya duit," imbuh Rizal Ramli yang juga Ketua Umum Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP) itu.

Politik uang benar-benar telah merusak tatanan berbangsa dan bernegara. Kondisi ini telah menutup kesempatan kader-kader muda terbaik untuk tampil menjadi pemimpin. Hal ini harus dihentikan secepatnya. Tapi, dari mana kita musti memulai dan siapa sosok pemimpin bijak yang berani tegas tandas soal ini

Sumber : http://www.asatunews.com/berita-2613-hampir-45-persen-dari-jumlah-apbn-dikorup-oleh-politisi-busuk.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar