Hah...... 45 % APBN Dinikmati Politisi Busuk?
Penulis : Ajoy - asatunews
asatunews.com - Sistem keuangan partai politik (parpol) sudah sangat
kritis. Hampir 45 persen dari jumlah APBN dikorup oleh politisi busuk
saat ini, yaitu 30 persen pada tahap pelaksanaan dan 15 persen ketika
masih dalam rancangan pembahasan dengan DPR
Kehidupan
berpolitik bangsa Indonesia terus digerogoti demokrasi kriminal yang
kian hari kian memprihatinkan. Banyak partai politik yang melakukan
korupsi, karena hanya uang-lah jawaban untuk mereka yang ingin menang
dan berkuasa.
Kini berbagai kalangan makin prihatin dengan
merajalelanya praktik politik uang yang dikembangkan dalam demokrasi
prosedural di Indonesia. Politik uang telah merusak bahkan membunuh
substansi demokrasi. Akibatnya, demokrasi hanya dinikmati segelintir
elit, dan tidak mampu menyejahterakan rakyat.
Kini banyak
politisi baik yang duduk di legislatif maupun eksekutif masuk penjara
karena harus mengeruk uang negara sebanyak-banyaknya demi cukong yang
mendukungnya.
Analis politik Umar B Suryadi, Direktur LSN,
menyatakan demokrasi konstitusional yang dicita-citakan dirusak oleh
politik uang dan korupsi yang merajalela. ''Ini amat menyedihkan,''
ucapnya.
Hal itu juga menjadi keprihatinan ekonom senior Rizal
Ramli yang menyebutkan 45% dana APBN dikorup dan nyaris tidak ada dana
cukup bagi pembangunan infrastruktur maupun lainnya. Sebanyak 30 persen
pada tahap pelaksanaan dan 15 persen ketika masih dalam rancangan
pembahasan dengan DPR.
"Kalau saya diizinkan untuk jadi
presiden, saya akan anggarkan Rp5 triliun untuk partai politik. Negara
yang musti biayai partai politik, sehingga bisa mencalonkan politisi
yang mumpuni tanpa harus punya banyak uang,” kata mantan Menko Ekuin
Rizal Ramli PhD dalam acara Dialog Kebangsaan bertajuk "Mencari Capres
Pancasilais di Pemilu 2014, Who The Next President RI" di Universitas
Nasional (UNAS), Jakarta Selatan,
Dan semua bantuan biaya itu
diaudit BPK dan diawasi KPK untuk penggunaannya, kalau ada yang korup
dan menyalahgunakan maka politisi atau parpol itu didiskualifikasi.
Dengan cara ini, politisi bisa mengabdi tanpa dipusingkan dengan
perburuan uang untuk nyaleg.
“Saya sarankan, berikan lima
triliun uang APBN untuk semua parpol yang lolos di KPU, maka akan banyak
menyelamatkan uang negara yang selalu dirampok elite parpol," tegas
Rizal Ramli (RR), Menko Perekonomian era Gusdur ini.
Para
analis melihat, sekarang orang yang tidak memiliki dana sekitar Rp1,3
miliar, hampir pasti tidak bisa nyalon legislatif. Artinya, biaya
politik makin mahal.
“Kalau kondisi ini tidak diubah,
seandainya Soekarno dan Hatta masih hidup dan nyalon jadi anggota DPR,
saya yakin keduanya bakal kalah sekarang, karena mereka enggak punya
duit," imbuh Rizal Ramli yang juga Ketua Umum Aliansi Rakyat untuk
Perubahan (ARUP) itu.
Politik uang benar-benar telah merusak
tatanan berbangsa dan bernegara. Kondisi ini telah menutup kesempatan
kader-kader muda terbaik untuk tampil menjadi pemimpin. Hal ini harus
dihentikan secepatnya. Tapi, dari mana kita musti memulai dan siapa
sosok pemimpin bijak yang berani tegas tandas soal ini
Sumber : http://www.asatunews.com/berita-2613-hampir-45-persen-dari-jumlah-apbn-dikorup-oleh-politisi-busuk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar