"Kenapa kau tawarkan wajahmu kepadaku. Sedangkan aku tak berani memperlihatkan wajahku kepada siapapun kecuali kebetulan mereka melihatnya. Karena bukan wajahku yang diperlukan oleh kehidupan. Melainkan budi baik dan manfaat keberadaanku.
Kenapa kau tawarkan wajahmu kepadaku. Sedangkan para Rasul membatasi diri hanya membawa titipan ajaran dari Tuhannya. Bahkan Nabi Muhammad yang wajahnya lumayan gantengnya memohon kepada ummatnya agar tak menggambar wajahnya.
Kenapa kau pampang-pampangkan wajahmu tanpa kau perhitungkan apa kata orang yang melihatnya. Apakah menurutmu, dengan menatap wajahmu orang menjadi berbunga-bunga hatinya, ataukah ingin muntah mulutnya.
Kenapa kau unjuk-unjuk wajah kepada rakyatmu. Apakah wajahmu itu
makanan bagi laparnya perut rakyatmu. Apakah wajahmu itu ungkapan tekad
perjuanganmu. Ungkapan ideologi dan visi missimu, ataukah pertanda
krisis eksistensimu?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar