Hati sebenarnya tak berbentuk, ia hanyut dengan cinta yang tulus, rentan dan mudah hancur. Itu berarti cinta mampu mengakali dan mengendalikannya, membuatnya penuh sekaligus kosong, hidup sekaligus mati,. Cinta mampu membuat hati tampak bodoh, ia mampu seolah menjadi mawar yang cantik, namun penuh duri yang tajam. Cinta juga mampu menjadikan dirinya dewa. Perintahnya adalah candu, sedang larangannya adalah nestapa yang penuh kesakitan.
Awalnya cinta hadir di tengah-tengah hati yang kosong. Buaiannya terasa sangat kuat, nafas terhenti, lalu jantung adalah getaran-getaran yang bergetar. Mata buta, telinga tak mendengar lagi, Ucapan bibir dipenuhi sajak-sajak yang indah, bahkan aroma bunga selalu berada di antara jarak pandang dan intipan kecil yang jauh. Cinta serasa mengaduk-aduk dan memporak-porandakan isi hati. Dengan cinta hati tak perlu bermimpi indah, ia senantiasa hadir, kehadirannya adalah pertemuan dan keinginan saling berjanji. Cinta juga berupa kenyataan, nyata yang merindu, nyata yang menginginkan. nyata yang saling mencinta …
Karena dengan begitu, artinya cinta bisa saja mengalahkan hati. Kehadirannya adalah kejujuran, namun bukan berarti tak ada dusta di dalamnya. Cinta bisa saja menjadi pengikat setia, namun bukan berarti mutlak tak ada pengkhianatan. Cinta adalah romantika dan keindahan, namun tak selamanya berwujud taman-taman bunga, ia sering kali datang dengan pagar yang berduri.
Cinta, ia penuh ikatan janji, namun tetap dengan ikatan yang rentan.
Cinta, ia penuh ikatan janji, namun tetap dengan ikatan yang rentan.
Maka akhir cinta adalah mimpi buruk, ia bisa menjadi kenyataan yang paling pahit. Cinta bisa saja menghilangkan harga diri dan mengubahnya menjadi kebodohan. Kesakitan-kesakitan adalah manifestasi dari isak tangis janji yang sia-sia. Hitam, kelam, dan buta, ia mengubah semuanya. Sedang hati kemudian tinggal kekosongan, ia tersisihkan, hampa seperti kapas-kapas yang terbawa angin.
Kemudian, dan selanjutnya …
Cinta hadir dalam dongeng. Ia disandiwarakan dengan penuh haru dan kesedihan, dengan keyakinan bahwa semuanya akan menjelma kebahagiaan dan ajakan saling merindu. Puisi-puisi pun diciptakan. Syair menjadi alunan yang pas, dan ritme melakonkannya dengan sempurnya.
Semuanya juga begitu, dongeng; Tak ubahnya hanyalah cerita yang penuh kebohongan.
Semuanya juga begitu, dongeng; Tak ubahnya hanyalah cerita yang penuh kebohongan.
Cinta adalah pengorbanan, maka harga diri adalah tumbalnya.
Cinta berupa kesakitan, maka isak tangis adalah resikonya.
Jika cinta adalah mimpi-mimpi, maka kenyataan, menjadikannya lebih penuh kedekatan.
Cinta, hati yang menua dengan pengorbanan yang pas dan kesakitan-kesakitan dalam mimpi yang sempurna.
Cinta berupa kesakitan, maka isak tangis adalah resikonya.
Jika cinta adalah mimpi-mimpi, maka kenyataan, menjadikannya lebih penuh kedekatan.
Cinta, hati yang menua dengan pengorbanan yang pas dan kesakitan-kesakitan dalam mimpi yang sempurna.
source : http://aldisido.wordpress.com/2013/12/27/26-desember-tentang-cinta/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar